Ternate, KoranMalut.Co.Id - Seorang warga datang ke Polsek Ternate Utara dengan membawa seorang anak laki-laki berusia sekitar tiga tahun ya...
Ternate, KoranMalut.Co.Id - Seorang warga datang ke Polsek Ternate Utara dengan membawa seorang anak laki-laki berusia sekitar tiga tahun yang diduga ditinggalkan oleh orang tuanya di Kelurahan Salero, Kecamatan Ternate Utara, Pada Kamis, (10/4/25). Situasi ini mengundang keprihatinan dan menjadi perhatian serius bagi jajaran Polsek Ternate Utara.
Kapolsek Ternate Utara, Iptu Wahyuddin, melalui Kasi Humas Polres Ternate AKP Umar Kombong, S.H, menyampaikan bahwa anak tersebut ditinggalkan sebagai dampak dari pertengkaran rumah tangga antara kedua orang tuanya. Dalam semangat kasih sayang dan perlindungan terhadap anak yang diajarkan dalam ajaran agama, pihak kepolisian segera mengambil langkah cepat.
Sebagai insan Bhayangkara yang berlandaskan iman dan takwa, personel piket Polsek Ternate Utara langsung mengupayakan penyebaran informasi melalui media sosial, dengan harapan agar keluarga anak tersebut segera mengetahui keberadaannya dan dapat bertindak cepat untuk menjemputnya.
“Menjaga anak yatim atau anak terlantar merupakan amalan mulia dalam ajaran agama mana pun. Kepolisian sebagai pelindung masyarakat tidak hanya bertugas menjaga keamanan, tapi juga menolong yang lemah dan tidak berdaya,” ujar Kasi Humas.
Upaya Polsek Ternate Utara pun membuahkan hasil. Pada pukul 19.12 WIT, keluarga dari pihak ayah anak tersebut datang langsung ke Polsek untuk menjemput sang anak. Proses penyerahan dilakukan dengan penuh kekeluargaan oleh petugas piket SPKT guna memastikan anak tersebut tidak mengalami trauma.
Tindakan cepat dan penuh empati ini mencerminkan nilai-nilai kepedulian yang sejalan dengan ajaran agama dan nilai kemanusiaan. Kepolisian hadir bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai pengayom yang menjunjung tinggi cinta kasih dan tanggung jawab sosial.
Melalui peristiwa ini, Kapolres Ternate AKBP Anita Ratna Yulianto, S.I.K., M.H berharap masyarakat dapat menjadikan musyawarah dan komunikasi sebagai jalan penyelesaian konflik, serta tidak melibatkan anak-anak dalam persoalan rumah tangga. Karena setiap anak adalah titipan Tuhan yang harus dijaga dan dilindungi bersama. Tutup kasihumas.**(red).
Tidak ada komentar