KoranMalut.Co.Id - Intensitas Hujan yang cukup tinggi selama beberapa hari membuat sejumlah desa di Kecamatan Oba Selatan Terendam Banjir (7...
KoranMalut.Co.Id - Intensitas Hujan yang cukup tinggi selama beberapa hari membuat sejumlah desa di Kecamatan Oba Selatan Terendam Banjir (7/8/2024). Namun Banjir terparah terjadi di Dusun Trans, Desa Maidi dengan ketinggian air kurang lebih 1 Meter.
"Banjir kali ini yang paling parah dari yang kemarin-kemarin air naik kira-kira satu meter, sampe di paha" kata Narto Warga Trans Maidi., Jum'at (9/8/2024).
"Banjir di dusun Trans Maidi sudah terjadi berulang-ulang kali, namun sampai saat ini tidak upaya serius dari pemerintah Kota Tidore / Instansi Terkait yaitu BPBD, PU-PR dan Disnakertras untuk Mengatasi atau setidaknya meminimalisir Banjir" Kata UL Salah Satau Warga Maidi
"Bahkan Proyek-proyek yang masuk di trans di Dusun Trans Maidi, yang tujuannya Meminimalisir Banjir Tidak tepat sasaran, Tahun Lalu Ada proyek Normalisasi Kali Itam, Kali Itam Tersumbat di Hulu Sungai Pihak Penyedia Malah Normalisasi Di Tempat Lain. Bahkan saluran primer yang di bangun Dinas PU-PR dari bendungan ke Trans Maidi malah tambah memperparah Banjir di trans Maidi," lanjut UL
Menurut UL Proyek-proyek yang di kerjakan di trans Maidi dengan tujuan meminimalisir banjir tidak tepat sasaran, dan Malah Memperparah Banjir Di Trans Maidi.
"Saya pernah baca di salah satu media online kalau kadis PU-PR tikep bilang banjir di Trans Maidi tidak ada hubungan dengan Saluran Irigasi Primer yang di bangun PU-PR, itu artinya Pak Kadis tidak pernah liat lokasi saat pekerjaan dan saat banjir terjadi" tambah UL
Sampai berita ini di turunkan Pemkot Tidore Kepulauan belum memberikan bantuan ke korban banjir.**(tim/red)
Tidak ada komentar