Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Pemda Halmahera Barat Gelar Vicon Bersama Kemendagri Soal Pengendalian Inflasi Bahan Pokok

Jailolo, KoranMalut.Co.Id - Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Provinsi Maluku Utara (Malut), Pada Kamis, (6/6/20...


Jailolo, KoranMalut.Co.Id - Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Provinsi Maluku Utara (Malut), Pada Kamis, (6/6/2024). Menggelar vicon (vidio conference) bersama Kemendagri (Kementerian dalam Negeri) terkait Pengendalian Inflasi komoditas pokok kabupaten Halmahera barat.

Rapat ini berlangsung di kantor bupati, di hadiri Tim inflasi diwakili oleh Asisten 2, Staf ahli pemerintahan, kepala dinas Disperindagkop, mewakili dinas infokom, mewakili perikanan, dan kadis pertanian.

Kabag Protokoler dan Komunikasi Pimpinan Kabupaten Halmahera Barat, Rambli Nasir, mengatakan dalam rangka pengendalian inflasi bahan pokok di daerah kabupaten/kota maka dilaksanakan pertemuan melalui vicon tentang pengendali inflasi komoditas pokok di kabupaten Halmahera barat.

"Nah dalam vicon itu, dua komoditas pokok yang mempengaruhi inflasi kita saat ini, yaitu cabe dan bawang merah," ujarnya.

Dikatakan, Dalam vicon tadi, di paparkan bantuan atau peranan dinas kementerian pertanian yang telah banyak mendorong inflasi, dan mendorong bantuan-bantuan ke kabupaten/kota di Indonesia, dan mengindetifikasi selama ini yang suda diberikan lahan, atau bantuan ke kabupaten/kota kurang lebih suda 5 tahun ini, sampai kemarin tahun 2024.

"Nah harapannya bahwa peranan dari tim inflasi ini itu dalam rangka mengakomodir dalam melihat daya beli masyarakat di Halmahera barat, sehingga ada kroscek lapangan tentang 9 bahan pokok yang mempengaruhi inflasi di Halmahera barat, sebagaimana tadi vicon dengan mendagri jadi khusus 2 yang saat ini rica dan bawang.

"Harapannya kedua bahan pokok ini di kendalikan di Halmahera barat, sehingga tingkat inflasi di Halmahera barat bisa jauh, dan sesuai dengan kondisional yang ada saat ini," paparnya.

Kata dia, kalau/jika anggaran tadi/barusan, tidak di paparkan tetapi secara global bahwa selama 5 tahun ini, mereka suda mendorong bantuan sebagaimana ke kabupaten/kota untuk menjaga inflasi di negara dan masing-masing daerah.

"Pengendalian inflasi baru pertama kali ya tadi disampaikan dan langsung dipaparkan secara global dan seluruh kabupaten kota se indonesia, dan di sampaikan secara global saja," pintanya.

"Harapannya bisa memenuhi kebutuhan masyarakat lebih khususnya dua komoditas mempengaruhi inflasi saat ini di Indonesia kebutuhan bahan dan kebutuhan rica," imbuhnya. 

"Harapannya ini bisa dilakukan oleh masyarakat lokal sehingga tidak terjadi impor dari negara-negara luar," timpalnya.

Tambahnya, padahal kita punya potensi luas lahan yang memadai ini kita punya petani yang punya potensi diharapkan bisa dikelola termasuk Halmahera Barat yang potensi lahan yang cukup luas, potensi petani dan tinggal peranan dinas pertanian contohnya kan kita punya ada kurang lebih 10 hektar yang di akelamo itu sekarang lagi/sedang di tanami mudah-mudahan itu, salah satu solusi di Halmahera barat.

"Jadi petani di dampingi dinas pertanian sebagai tenaga ahlinya, untuk membimbing petani sehingga harapannya bahwa dengan pendampingan dari dinas pertanian itu, pertama petani bisa mandiri.

Dinas pertanian itu mengindetifikasi kemudian mendampingi dimana petani yang mau bercocok tanam, karena dinas pertanian punya tenaga-tenaga ahli yang bisa mendampingi petani, jadi insya allah itu tinggal para petani di pemerintahan sifatnya pendukung ini, bisa mendorong untuk petani bisa eksis dalam bercocok tanam terutama bawang dan cabe yang menjadi sumber utama saat ini, khususnya di indonesia pada khususnya di Halmahera barat.**(riko).

Tidak ada komentar