"P enulis, Fahris Badar Sekertaris DPC - PAN " Halteng, KoranMalut.Co.Id - Berdasarkan hasil pantauan dan penelusuran di lapangan...
Halteng, KoranMalut.Co.Id - Berdasarkan hasil pantauan dan penelusuran di lapangan terkait situasi dan dinamika Politik di Kab. Halmahera Tengah menjelang PILKADA 2024, Antusiasme dan Dukungan Masyarakat, Ada suasana kebatinan dan antusiasme warga/masyarakat Halmahera Tengah sangat tinggi dan positif terhadap keberadaan bapak Ikram Malan Sangadji (PJ. Bupati Halteng) yang didorong oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, dan kelompok petani, nelayan dan juga pemuda/se Halmahera Tengah untuk maju sebagai calon Bupati Halmahera Tengah periode 2024-2029.
Dorongan dan dukungan tersebut, masyarakat mengemasnya dalam berbagai bentuk kreatifitas. Ada yang memasang banner, ada yang rumahnya dijadikan posko pemenangan dan rumah aspirasi untuk bapak Ikram Malan Sangadji dan ada yang terus mensosialisasikan bapak Ikram Malan Sangadji dengan terus membuka ruang-ruang diskusi di setiap teras rumah warga dengan 20 Program prioritas yang dijalankan oleh (PJ. Bupati Halteng).
Program dan kebijakan yang dilakukan oleh bapak Ikram Malan Sangadji selaku (PJ. Bupati Halteng) sangat dirasakan langsung manfaatnya oleh warga/masyarakat Halmahera Tengah.
Masyarakat mengakui bahwa ada yang selalu menggunakan slogan FAGOGORU (Falgali, Faisayang, Faiciling) ternyata jauh dari harapan dan cita-cita leluhur negeri FAGOGORU.
Sebaliknya, warga/masyarakat menilai dengan hadirnya bapak Ikram Malan Sangadji (PJ. Bupati Halteng) telah benar-benar menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam falsafah FAGOGORU Falgali, Faisayang, Faiciling (Saling membantu, Saling menyayangi, Saling menjaga/mengingat).
Belakangan ini ada Upaya politik adu domba yang dilakukan oleh elit politisi terhadap PJ Bupati yang terus menerus mengaktifkan perangkat untuk membangun opini politik anak kampong.
Untuk itulah, mari semua elemen masyarakat agar cerdas menempatkan keberpihakan pada kandidat/pemimpin yang berpikir terbuka tanpa memandang asal kita dari mana, duduk sama rendah berdiri sama tinggi.
Politik identitas atau primordial yang mengeksploitasi sentimen fanatisme untuk meraih simpati publik. Apalagi fenomena anak kampong dan bukan anak kampong tidak berlaku lagi di Halteng sebab halteng sudah terbuka dengan keragaman suka.
Sentimen politik fanatisme dan primordial anak kampong dan buka anak kampong bertolak belakang dengan subtansi ke fagogoruan kita, falsafah Fagogoru Sebagai akar Pluralisme kehidupan masyarakat.**(red)
Tidak ada komentar