Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Akademisi Unkhair Krititisi 14 Program Pemkot Ternate

TERNATE, KoranMalut.Co Id– Akademisi Universitas Khairun Ternate, Muamil Sunan, Senin (27/5/2024) kepada media ini, menilai 14 program prior...


TERNATE, KoranMalut.Co Id– Akademisi Universitas Khairun Ternate, Muamil Sunan, Senin (27/5/2024) kepada media ini, menilai 14 program prioritas wali kota Ternate, M. Tauhid Soleman yang di kampanyekan saat tahapan pencalonan sebagi wali kota Ternate tahun 2020 lalu dinilai gagal.

Pasalnya, 14 proram prioritas itu merupakan turunan dari Visi-Misi Ternate Andalan yang telah dituangkan dalam Rancangan Pembangunan Jangkah Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2020-2025, bahkan telah di sahkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Nyatanya ke 14 program prioritas itu tidak mencapai target.

Muamil mengatakan, 14 program prioritas pemerintah kota ternate dibawa kendali M. Tauhid Soleman sejak dirinya dilantik sebagi wali kota Ternate hingga saat ini, capaiannya tidak sampai di angka 30-40 persen, mulai dari aspek keuangan pemerintahan. Selain itu masalah ekonomi, lingkungan dan juga  pelayanan publik tidak sesuai harapan.

“Kalau kita bicara Ternate mandiri di bidang ekonomi, harusnya pemerintah kota ternate berupaya untuk menciptakan ekonomi mandiri terlebih dahulu baru menciptakan ekonomi berkeadilan, kerena indikator ekonomi makro itu diantaranya pertumbuhan, pengangguran dan inflasi. Sementara inflasi terus naik di setiap tahunnya sesuai release BPS. Dari  sisi keuangan daerah, Pendapatan asli Daerah (PAD) juga terjun bebas, tidak mencapai target, capaiannya hanya dikisaran 60-70 persen, padahal salah satu program prioritas pemerintah kota ternate itu adalah pengelolaan keuangan daera,” katanya.

Bukan hanya itu, lanjut Muamil, masalah lingkungan dan pelayanan publik juga sampai saat ini, bisa dikatakan tidak capai target, kerena masalah sampah dan air bersih masih menjadi perhatian serius di kota ini.

Muamil menambahkan, selama ini pemerintah kota terus mendapat kritikan dari masyarakat begitu banyak, melalui akademisi, aksi warga dan LSM. Anehnya justru pemerintah tidak pernah merespon  ataupun menindaklanjuti.

“Lalu apa lagi yang masyarakat harapkan dengan sisa waktu yang kurang lebih beberapa bulan kedepan ini.

Apakah semua program itu bisa di kerjakan oleh pemerintah kota, tidak mungkin bisa mencapai itu semua dalam sisa waktu masa jabatan,” tutup Muamil.

Sekadar informasi, 14 program pioritas itu diantaranya, pengembangan iklim usaha yang kondusif serta peningkatan daya saing industri kreatif UMKM dan IKM. pembangunan infrastruktur dasar pada wilayah Batang Dua, Hiri, dan Moti atau disebut (BAIM) dengan tujuan mendorong kemudahan akses pasar bagi masyarakat wilayah (BAIM).

Selanjutnya, optimalisasi sumber penerimaan daerah,  peningkatan kualitas pelayanan publik, pembinaan Apartur Sipil Negara (ASN) yang profesional, perlindungan dan pelestarian cagar budaya, membangun dan menghidupkan entitas keragaman sosial budaya masyarakat, revitalisasi dan penataan pola ruang kota yang berkelanjutan, industrialisasi pengelolaan sampah secara partisipatif, konservasi sumber daya air, literasi dan mitigasi kebencanaan, pengembangan kota sebagai pusat informasi dan konsolidasi barang/jasa, revitalisasi dan penguatan peran BUMD.

Tidak ada komentar