Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

21 Tahun Perjalanan Sula Dad Hia Ted Sua

Foto; Amanah Upara (Ketua Mpo Golkar Provinsi Maluku Utara) KoranMalut.CoId - Para sesepuh dan tokoh pendiri Kabupaten Kepulauan Sula melet...

Foto; Amanah Upara (Ketua Mpo Golkar Provinsi Maluku Utara)
KoranMalut.CoId - Para sesepuh dan tokoh pendiri Kabupaten Kepulauan Sula meletakkan dasar perjuangan dan pembangunan Sula dengan satu faham atau komitmen dengan kalimat filosofi "Dad Hia Ted Sua (Bersatu Bangun Sula)". Diletakkannya faham ini sebagai dasar perjuangan masyarakat Sula karena dilatarbelakangi oleh adanya empat marga (soa gareha) yakni suku Fatcei, Falahu, Fagudu & Mangon di Sula. Dengan demikian dibuatnya faham "Dad Hia Ted Sua" dengan tujuan untuk mempersatukan empat marga di Sula dan suku-suku lain yang mendiami Sula untuk sama-sama membangun Sula. 

Dalam demokrasi perbedaan pendapat hal biasa tetapi ketika perbedaan pendapat tersebut tidak dimaknai secara bijak oleh kelompok yang lain maka pada akhirnya melahirkan konflik. Konflik penting dalam politik karena dengan adanya konflik melahirkan banyak solusi dalam membangun negeri tetapi konflik yang berlarut-larut, apalagi konflik tersebut bernuansa SARA (suku, agama ras dan antar golongan) akan merugikan negeri, oleh karena itu untuk mempersatukan empat suku dan suku-suku lain dalam membangun Sula maka dilahirkan sebuah faham  yang disebut "Dad Hia Ted Sua". 

Faham "Dad Hia Ted Sua" memiliki makna filosofi yang sangat luar biasa "Bersatu Bangun Sula", yakni: Pertama, dengan bersatu kita bisa memekarkan Kabupaten Kepulauan Sula. Kedua, dengan bersatu kita bisa membangun pembangunan disegala bidang baik bidang pemerintahan, pendidikan, agama, ekonomi, infrastruktur, kesehatan, politik, keamanan dan sosialisasi budaya kemasyarakatan. Ketiga, dengan bersatu kita bisa berdiri di atas kaki sendiri untuk membangun kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu diusia 21 tahun Sula ibarat anak remaja yang sudah tumbuh dewasa, usia yang sangat matang dan produktif, di usia ini dia sangat semangat untuk belajar (menuntut ilmu), mencari jati diri dan selalu survive tidak patang menyerah. Baginya tidak ada yang tidak bisa di dunia ini sepanjang ada niat pasti ada jalan dan kesempatan. Kesempatan tersebut dimanfaatkan dengan kerja keras dan kerja cerdas pasti membuahkan kesuksesan. Begitu pula dalam membangun Sula, di usia tahun 21 mari kita semua selalu bersatu dalam pangkuan "ibu pertiwi Sula" untuk terus membangun Sula maju dan sejahtera.

Di usia 21 tahun perjalanan Sula sudah dipimpin oleh tiga bupati yakni H. Ahmad Hidayat Mus (AHM), Hendrata Theis (HT) dan Hj. Fifian Adeningsi Mus (FAM) ketiga bupati membangun pembangunan Sula sebagaiman visi-misi yang dicanangkan baik dibidang pemerintahan, politik, pendidikan, agama, infrastruktur, kesehatan, ekonomi dan sosial budaya kemasyarakatan. Namun jika masih terdapat kekurangan itu sangat manusiawi, karena membangun pembangunan membutuhkan anggaran, Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni di bidangnya dan dukungan dari masyarakat. Diusia 21 tahun Sula saat ini mari sama-sama memperbaiki kinerja yang belum baik agar lebih baik dan meningkatkan kinerja yang sudah baik agar lebih baik, karena kita semua punya harapan yang sama bahwa Sula yang sudah mengalami perkembangan baik saat ini harus semakin baik, maju dan sejahtera agar kita bisa berdiri di atas kaki sendiri.

Kritik kepada pemerintah daerah penting dalam demokrasi tetapi kritik harus berdasarkan data dan fakta, kritik juga harus memberikan solusi terbaik dalam membangun negeri bukan sekedar kritik apalagi fitnah atau hoax, karakter seperti ini yang tidak diharapkan dalam faham "Dad Hia Ted Sua". Di usia 21 tahun Sula jangan saling menyalahkan, mari kita menjaga persatuan dan kesatuan yang sudah terawat dengan baik untuk sama-sama membangun peradaban Sula lebih baik, "bersatu kita teguh tidak bersatu kita runtuh", kalau kita tidak bersatu untuk membangun Sula maka sulit untuk membangun peradaban Sula yang berkemajuan, oleh karena itu semua stakeholder harus memaknai dan menjiwai faham "Dad Hia Ted Sua" dan wajib diimplementasikan dalam kehidupan pemerintahan, politik dan kehidupan sosial kemasyarakatan.

Tidak ada komentar