Ternate, KoranMalut.Co.Id - Dimensi bunyi memang sulit di tafsirkan butuh kemampuan khusus agar setiap bunyi dapat di bahasakan namun kali i...
Ternate, KoranMalut.Co.Id - Dimensi bunyi memang sulit di tafsirkan butuh kemampuan khusus agar setiap bunyi dapat di bahasakan namun kali ini kami coba untuk membahasakan dalam satu Peristiwa Bunyi dan bukan hanya menafsirkan bunyi tapi membahas tentang seputar ekosistem berkesenian di Ternate sudah sejauh mana kita memahami aktivitas berkesenian dan sudah sejauh mana kita mengkaji dan mendata semua komponen seni di Maluku Utara.
Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai sebuah bentuk silaturahmi lintas komunitas selain itu kegiatan ini juga merupakan wadah temu kangen Nomat dalam 15 tahun refleksi perjalannya dalam berproses dan berkarya untuk mengokohkan kembali semangat dalam berkesenian yg terinspirasi dari kearifan lokal. Budaya dan nilai nilai kultural yg kaya adalah identitas jati diri yg harus di wariskan pada generasi saat ini. Sehingga penting bagi kami membuat kegiatan ini dengan harapan menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian dari generasi muda ternate pada khususnya. Dan Maluku Utara pada Umumnya terhadap nilai nilai kearifan lokal melalui kesenian. Sarana berkesenian bagi kami adalah ruang edukasi untuk menumbuh kembangkan minat dan bakat generasi muda Ternate sehingga tidak melupakan nilai nilai kearifan lokal sebagai jati diri identitas bangsa Orang Ternate.. Orang Moloku Kie Raha.. Besar harapan kami kegiatan ini kemudian tidak selesai sampai disini tapi bisa lebih jauh lagi kedepannya dengan membangun jaringan untuk saling menguatkan lintas komunitas dan yg lainnya.. Bersatu torang kuat.
Sebab tanpa seni peradaban akan lumpuh tak ada estetikanya, Peristiwa Bunyi bukanlah spontanitas, tetapi Peristiwa Bunyi lahir karena kerinduan terhadap aktifitas berkesenian dan kami mencoba untuk mengembangkan narasi ini agar setiap isi kepala memahami kerinduan yang kami rasa saat ini.
Peristiwa Bunyi yang lahir dari imajinasi tradisi menjadi karakter komunitas yang lahir di tahun 2008, bebunyian alam, sosial dan spiritualitas adalah sumber utama bebunyian kie raha lahir.
Kami adalah sekumpulan anak muda yang menamakan diri NOMAT (North Moluccas ART COMMUNITY) adalah sekumpulan anak muda yang ingin membunyikan bebunyian yang lahir dari peradaban kie raha, maka PERISTIWA BUNYI ini akan menjadi peristiwa yang mempertemukan lintas generasi. "Ngana, kita, ngoni deng torang samua".
Jika terompet saja bisa di maknai pertanda awal baru atau bisa jadi suatu tanda kehancuran dunia, maka TANPA OBOR KEGELAPAN PUN HARUS DI MAKNAI dan itu kami NOMAT.
Tidak ada komentar