Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Pembahasan Tiga Rencana Induk Destinasi Pariwisata Nasional, Bapenas uangkan Rencana Dokumen Induk dan Panduan RJP

Morotai, KoranMalut.Co.Id - Kementrian PPN/Bappenas, Kementrian PUPR, Kementrian pariwisata dan Ekonomi kreatif/Baparekratif, Dan kementrian...


Morotai, KoranMalut.Co.Id - Kementrian PPN/Bappenas, Kementrian PUPR, Kementrian pariwisata dan Ekonomi kreatif/Baparekratif, Dan kementrian investasi/BKPM, Dan 14 K,L lain membahas finansial rencana induk destinasi pariwisata nasional/Integrated Tourism Master Plan (RIDPN/ITMP) Labuhan Bajo, Bromo, Tengger, Semeru, Dan Morotai Dalam Rapat Tingkat Mentri, Selasa (21/11/2023). 

Disusun Melalui Pendanaan Kerja Sama Dengan Bank Dunia dan Dukungan Anggaran APBN, Program Pengambangan periwisan Terintegrasi dan berkelanjutan (P3TB) Bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan, Meningkatkan akses jalan dan pelayanan, Mendorong partisipasi masyarakat, dan Menciptakan iklim investasi yang kondusif. Penyelesaian RIDPN/ITMP Menjadi awalan pelaksanaan empat komponen tersebut yang akan menjadi landasan perencanaan dan penganggaran serta pengembangan kepariwisataan Indonesia.

Penyusunan RIDPN/ITMP Pada destinasi pariwisata ini telah melalui tahapan kajian yang mendalam baik analisis permintaan dan pasar hingga analisis penyediaan, Utamanya Unique Selling Point (USP) Dan keunggulan pada tingkat destinasi pariwisata. Dokumen ITMP yang disusun memberikan arahan strategis pengembangan setiap destinasinya sehingga aspek berkelanjutan dapat terjadi. Pada Pestinasi Pariwisata Puper Prioritas Labuhan Bajo, ditekankan bahwa pengembangan harus dilaksanakan secara berkualitas dengan mengoptimalkan keunggulan keanekaragaman satwa Endemik dan meningkatkan modal sosial hingga pariwisata dapat menjadi sumber mata pencaharian yang layak (Decent Work) Untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Labuhan Bajo. Kemudian pada destinasi Bromo, Tengger, Semeru, diarahkan untuk lindungi Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru melalui penyediaan atraksi dan komunitas High Value bagi wisatawan dengan memperhatikan Charrying Capacity dan keunikan masyarakat suku Tengger yang ada di destinasi. Adapun pada destinasi Morotai ditekankan untuk meningkatkan pengalaman wisata bahari dan wisata sejarah Perang Dunia II yang dapat meningkatkan pengalaman wisatawan yang datang.

"Dalam RPJMN 2020-2024 Terdapat Major Project 10 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) Dimana tertuang amanat untuk penyiapan pondasi dan dokumen perencanaan bagi 10 Destinasi Pariwisata Prioritas. Melalui pembahasan rencana induk ini berarti telah tuntas penugasan Bappenas untuk mengawal penyusunan RIDPN ITMP Secara tematik, Holistik, Integratif, dan Spasial di 10 Destinasi Pariwisata Prioritas." tutur Mentri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.

Rencana induk berperan sebagai pedoman bagi seluruh Stakeholders dalam perencanaan pembangunan Kepariwisataan, Pengembangan Infrastruktur, Pemanfaatan sumber Daya alam dan Kemaritiman, Pemetaan kebutuhan SDM serta rencana investasi, sejak saat ini hingga tahun 2045 kedepan. Pasalnya, apabila dijalankan dengan baik dan cermat, maka realisasi rencana induk ini akan berdampak luas bagi kesejahteraan masyarakat.

"Skenario dan tahapan pembangunan dalam dokumen RIDPN ITMP yang disusun perlu memperhatikan daya saing,  ketahanan, dan diversifikasi ekonomi, serta mengedepankan inovasi dan transformasi digital yang sesuai dengan perkembangan jaman. Pengembangan destinasi pariwisata ini diharapkan mampu mendukung transformasi ekonomi Indonesia, khususnya pada penciptaan lapangan kerja dan pengangguran kemiskinan dikawasan timur Indonesia." Tambah Mentri Suharso.

Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, turut bersyukur atas selesainya dokumen perencanaan di 10 destinasi pariwisata, dimana selanjutnya perlu percepatan penetapan RIDPN ITMP Menjadi Perpres hingga akan mudah mengakselerasi pembangunan destinasi pariwisata berkualitas.

"Pengembangan destinasi pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan diarahkan untuk dapat mengadopsi prinsip Frime Work Blue Green dan Circular Economy (BGCE) Melalui peningkatan integritas rantai pasok, pengelolaan kawasan konservasi yang mengedepankan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokan. Pemerintah juga mendukung pembangunan destinasi dengan menyelenggarakan Event Nasional dan Internasional untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, selain menghidupkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Kunci untuk mencapai destinasi pariwisata yang berkualitas adalah kolaborasi semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, akademisi, media, industri serta seluruh masyarakat dan komunitas." Kata Mentri Sandiaga.

Mentri pekerjaan umum dan perumahan rakyat Basuki Hadimuljono menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur pada setiap DPN telah direncanakan secara terpadu dalam masing-masing dokumen RIDPN/ITMP yang disusun.

"Kementrian PUPR Berkomitmen mendukung pengembangan KSPN Labuhan Bajo, Bromo, Tengger, Semeru dan Morotai. Sejak tahun 2020 telah dibangun infrastruktur sumber daya air, jaringan jalan, infrastruktur pemukiman, dan sarana hunian pariwisata. Diperlukan komitmen pemerintah daerah untuk menerima dan mengelola aset infrastruktur yang telah dibangun untuk memastikan kebermanfaatannya. Rencana aksi yang disusun diharapkan terlaksana secara sinergis dan kolaboratif antar Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Swasta, dan Masyarakat sesuai dengan kewenangan masing-masing, sehingga dapat mewujudkan tujuan pengembangan pariwisata D3 KSPN prioritas." jelas Mentri Basuki.

Mentri investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa penyusunan RIDPN/ITMP di destinasi Labuhan Bajo, destinasi Bromo, Tengger, Semeru, dan Destinasi Morotai diharapkan akan menjadi stimulus peningkatan iklim di investasi sektor pariwisata yang berkelanjutan di ketiga destinasi.**(red).

Selaras dengan itu Kementrian Investasi/BKPM juga selalu berupaya mendorong tumbuhnya realisasi investasi melalui perbaikan kemudahan berusaha, pengembangan sistem perijinan berusaha(Online Single Submission/OSS), pembentukan satgas perencanaan investasi, dan penyiapan peluang proyek investasi yang siap ditawarkan (Investment Project Ready to Offer/IPRO) untuk mendukung supaya pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan sosial

Tidak ada komentar