Jailolo, KoranMalut.Co.Id - Musik lalangir adalah suatu tradisi masyarakat kabupaten halmahera barat, dalam pergerakan alunan ini di tonjolk...
Jailolo, KoranMalut.Co.Id - Musik lalangir adalah suatu tradisi masyarakat kabupaten halmahera barat, dalam pergerakan alunan ini di tonjolkan lagu-lagu berbaur Kedaerahan seperti togal dan lain-lain sehingga ketika di dengar hati riang bergembira.
Lagu lalangir ini berasal dari Kecamatan Sahu Kabupaten Halmahera barat yang digunakan ajang silaturahmi, reuni dan lain-lain.
Ketua regu (grup) lalangir, Arleon Basait mengemukakan lalanger diciptakan itu sejak jajahan portugis, kalau/jika orang Tobelo (Halmahera Utara) bilang atau mengenal yangir, sedangkan torang dikenal dengan lalanger, kata arleon kepada koranmalut saat menerima undangan Penjemputan BPK RI di Kantor DPRD, Senin, (13/11/2023).
"Perlu diketahui lalangir kalau dalam bahasa daerah disebut pohon lalanger kemudian alatnya torang buat gitar sehingga terbentuk lagu lalanger. Gitar keroncong ada yang Juk besar dan ada Juk kecil, dan ceker terbuat dari buah kelapa sementara suling dibuat dari bulu (bambu), dan lagu-lagu kebanyakan indentik kedaerahan seperti Togal, dan lain-lain berdasarkan kenginan masyarakat, tadi diminta lagu Batak dan kami iringi dengan lalanger," katanya.
Dikatakan, kelompok ini terdiri 20 orang 7 laki-laki dan 13 perempuan semua berasal dari kecamatan sahu. membentuk grup ini bagi orang-orang yang mempunyai Hoby/kemauan saja untuk mengajak dan ini memakan waktu lama sampai muncul dalam kegiatan masyarakat atau pemerintahan, ucapnya
Dengan nada semangat." budaya lalanger ini suda menjadi tradisi masyarakat halmahera barat, dan pernah torang/kami mempersembahkan di acara reuni sekolah SMA 2 Kota Ternate, selain itu menerima undangan Silaturahmi dari Mantan Bupati Pulau Morotai Beny Laos di Hotel Sahid Bela Ternate. Kesulitannya ketika awal-awal mencari personil, dan siap pakai di saat kegiatan-kegiatan masyarakat, itu saja yang sulit," pungkasnya.**(red)
Tidak ada komentar