Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Gelar Seminar Nasional, Bupati Minta TP2GD Lengkapi Data-Data dan Referensi

Jailolo, KoranMalut.Co.Id - Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Halmahera Barat, Pada Rabu, (29/11/2023). Menggelar Seminar Pahlawan Nasiona...


Jailolo, KoranMalut.Co.Id - Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Halmahera Barat, Pada Rabu, (29/11/2023). Menggelar Seminar Pahlawan Nasional Banau Bin Alum Bin Abdul Gani. Kegiatan yang berlangsung Aula Bidadari Lantai I Kantor Bupati ini di hadiri Anggota DPRD Halmahera Barat, Unsur Forkopimda, Sekda, Para Staf Ahli, Para Asisten, dan Pimpinan OPD di lingkup Pemda Halmahera Barat, Para Narasumber, Para Ketua dan Anggota Tim Penelitian dan Pengkajian Gelar Daerah (TP2GD).

Bupati Halmahera Barat, James Uang, dalam sambutannya, mengemukakan kembali merefleksikan ingatan kita tentang sebuah petuah bijak dari seorang bung karno bapak pendiri bangsa sekaligus presiden pertama republik Indonesia dalam kalimat bijaknya beliau menyebutkan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan pahlawannya.

"Oleh sebab itu, negara menjadi merdeka, maju dan bahkan mendunia karena mereka telah berjuang untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan baik dalam perang fisik maupun diplomasi pada umumnya memperoleh gelar sebagai pahlawan nasional. Pahlawan nasional itu sendiri merupakan gelar yang tinggi dan mulia yang di berikan kepada seseorang yang secara ikhlas tampa pamrih memberikan jasanya semata-mata agar bangsa dan negara ini tegak berdiri dan dinikmati oleh kita anak cucunya sebagaimana tercantum dalam undang-undang no 20 tahun 2009 tentang gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan," paparnya.

Politisi partai demokrat Halmahera Barat ini, mengatakan oleh karena itu sangat jelas Banau Bin Alum Bin Abdul Gani layak untuk di tetapkan pemerintah Indonesia menjadi pahlawan nasional dari halmahera barat maluku utara seperti pahlawan nasional lainnya di republik ini. "banau bin alum abdul gani adalah salah satu dari sekian banyak tokoh bangsa yang telah mengorbankan tenaga keringat, air mata dan dara bahkan nyawanya untuk kemerdekaan Indonesia. Dalam perang Jailolo atau Regula Lamo tahun 1879-1914, kapita banau tampil sebagai pejuang dengan gaga berani menentang kolonialisme dan impralialisme di bumi maluku utara. Maka dari sinilah perlawanan di mulai hingga akhirnya perjuangan itu terbayar dengan banau di eksekusi, ditiang gantung, Innalillahi," tuturnya.

Pihaknya berpesan, bahwa banau bin alum telah menulis sejarah perjuangan sendirinya dalam melawan penjajahan belanda. Maka tugas kita sebagai kapita muda banau adalah melanjutkan perjuangan banau untuk menjadikan sebagai pahlawan nasional.

"Saya yakin dan percaya bahwa kapita banau dan leluhur kita dulu tidak membutuhkan apa yang mereka korbankan selama memperjuangkan bangsa ini agar di kenang atau di hargai sebagai pahlawan, tetapi kita berkewajiban untuk memberikan penghargaan kepada beliau," ujarnya.

dikatakan, kami bertekad memperjuangkan tokoh pejuang kapita banau sebagai pahlawan nasional. Dan kami berharap forum seminar nasional ini juga berkontribusi terhadap kelengkapan data-data dan referensi pendukung bagi proses pengusulan, ini sekaligus membukukan informasi yang di himpun untuk menjadi sumber sejarah bagi generasi halmahera barat, maluku utara dan Indonesia. (riko).

Tidak ada komentar