Suasa Bimtek Balai Karantina Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi Golkar. (Foto/Koranmalut.co.id) Ternate, KoranMalut.Co.Id - Bimbingan Teknis ek...
Ternate, KoranMalut.Co.Id - Bimbingan Teknis ekspor tentang tantangan dan solusi dalam lalulintas media pembawa berupa komoditas ekspor, impor dan tantangan area Ternate (16/11/23)
Anggot DPR RI daerah pemilihan maluku Utara partai golkar Alien Mus serap aspirasi dan program bimbingan teknis dari balai karantina provinsi Maluku Utara terkait soal tantangan dan solusi lalulintas media pembawa berupa komoditas ekspor impor wilayah kota Ternate.
Bimtek di hadiri sekda kota ternate kadis pertanian kota Ternate dan kepala karantina kelas II kota ternate serta badan karantina Manado.
Narasumber kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) yakni Tasrif St MT, Kapala Balai Karantina provinsi Maluku Malut kadis pertanian kota Ternate Ir. Thamrin Marsaoly M.Si. dan di pandu moderator staf ahli DPR RI Amanah upara S.IP. Msi.
Kepala balai karantina kelas II kota Ternate Tasyrik ST. MT kepada wartawan mengatakan bahwa Sebetulnya kita melaksanakan Bimtek Ekspor ini dalam rangka mendorong pelaku-pelaku usaha, pebisnis, maupun para pengguna jasa. Kami yang memiliki peluang untuk ekspor kita akan berikan bimbingan melalui forum Bimtek Ekspor .
Kemudian selanjutnya kita juga menginformasikan bahwa Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate ini sudah keluar yang namanya struktur organisasi tata kerja yang mana nantinya akan menjadi salah satu Badan Karantina Indonesia yang dibawah langsung oleh Bapak Presiden. Tentunya banyak hal yang kita sampaikan dalam Bimtek ini terutama bagaimana memberikan informasi-informasi terkait dengan persyaratan melalui meluluhlantakkan komunitas, baik hewan, ikan, maupun tumbuhan, yang mana setiap lalu lintas kan itu wajib melaporkan kepada petugas Karantina melalui tempat tempat yang ditetapkan dan terakhir dalam rangka tindakan Karantina, ujarnya.
Tentunya di dalam maksud kami sebetulnya pada dasarnya kita lebih menyampaikan informasi informasi kepada pelaku-pelaku usaha, pebisnis, maupun para pengguna jasa bagaimana tugas dari pada Karantina itu sendiri dalam rangka mencegah masuk atau tersebarnya hewan Karantina hama penyakit, dan organisme pengganggu tumbuh Karantina.
Kemudian termasuk dengan mencegah keluarnya prodak prodak, baik pangan maupun pakan dari sisi penerimaan negara negara atau pun daerah tujuannya yang mempersyaratkan.
Kemudian kami mensosialisasikan dan memberikan Bimtek Ekspor ini kepada pelaku usaha, petani, maupun pebisnis bahwa yang ada di dalam ini jumlahnya kurang lebih 100 orang. Ini dari berbagai kalangan. Kami pada prinsipnya lebih kepada bagaimana petani itu bisa memahami ketika hendak melalulintaskan, baik produk hewannya, maupun tumbuh tumbuhnya yang memang wajib diperiksa.
Kita tidak boleh melalulintaskan jenis hewan dan tumbuhan itu kalau tidak dilaporkan kepada kami agar supaya pada saat ditempat tujuannya tidak terhambat. Terkadang ada hambatan teknis di lapangan itu karena tidak memiliki salah satunya adalah dokumen sehingga dokumen yang ada itu untuk memastikan bahwa sanja barang bawaan mereka itu sudah terperiksa. Jadi kalau tidak ada di bandara, dan pelabuhan itu tidak ada yang mengenal yang namanya pengujian. Jadi sehebat apa pun orang itu baik itu Prof, Doktor tidak ada yang bisa memastikan bahwa komoditasnya itu tidak membawa namanya jenis nama penyakit kecuali di terpisahkan dalam hal ini ketika kami menerima laporan kami periksa di moratorium
Tapi kalau ditengah jalan, ya tentunya kita tinggal lihat ada komoditas loris, ada komoditas medium right , ada komoditas hingris, untuk membedakan itu adalah komoditas loris itu resiko rendah, sementara mediumris resiko sedang, lebih kepada resiko sedang itu kepada bibit dilihat jenis bibitnya apa . Kemudian terkait dengan resiko tinggi bisa benih atau tergolong masuk hewan hidup. Hewan hidup itu dengan adanya warning dari kementerian pertanian bahwa kita ada beberapa pintu pintu yang sudah jebol yang kita meminimalisir, tutur Tasyrik.**(red).
Tidak ada komentar