TOBELO, KoranMalut.Co.Id - PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) melalui Departemen Lingkungan ikut serta menjaga daerah pesisir di wilayah Halma...
TOBELO, KoranMalut.Co.Id - PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) melalui Departemen Lingkungan ikut serta menjaga daerah pesisir di wilayah Halmahera Utara dengan kembali melakukan kegiatan penanaman 1.000 bibit mangrove pada wilayah pesisir, khususnya di Desa Kao yang dilakukan penanaman pertama pada bulan September 500 pohon dan bulan Oktober 500 pohon.
Rosmini, Superintendent Lingkungan NHM menyampaikan bahwa program konservasi mangrove di Desa Kao saat ini merupakan ide dan gagasan dari Rara D. Lawolo selaku KTT NHM. “Beliau memberikan tanggung jawab kepada tim Lingkungan dan kami berupaya dengan semangat yang tinggi untuk dapat menjalankan program ini. Harapan kami dengan adanya program konservasi mangrove ini kedepannya perekonomian masyarakat dapat naik, kawasan ekosistem esensial dapat terwujud, habitat perikanan kali Naul/Tete Nur dapat terjaga dan dapat membantu pencegahan erosi pada perairan kali.”
Sebelum melaksanakan kegiatan penanaman di Desa Kao, tim Lingkungan NHM sudah terlebih dahulu melakukan sosialisasi pada tanggal 10 dan 31 Agustus 2023 yang dihadiri oleh kepala desa beserta staf, masyarakat Kao dan masyarakat yang tergabung dalam komunitas Green Mangrove Kaidati di bawah naungan pemerintah Desa Kao di wilayah KEE (Kawasan Ekosistem Esensial). Kegiatan ini juga sebagai tindak lanjut pelaksanaan kegiatan penanaman mangrove di area sungai sebagai bentuk keberlanjutan kegiatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada tanggal 5 Juni 2023.
Sekretaris Desa Kao, Sahil Bolong mengapresiasi tindak lanjut kegiatan penanaman mangrove oleh Departemen Lingkungan NHM. “Semoga dalam proses penanaman ini bisa memberikan dampak positif untuk keberlangsungan mangrove di kawasan ini dan juga memberikan dampak positif untuk habitat yang ada di dalam kawasan. Kerja sama ini juga memberikan dampak positif dan pendapatan baru untuk mama-mama yang tergabung dalam kelompok Green Mangrove Kaidati sehingga dapat meningkatkan taraf kehidupan yang lebih baik dengan pembelian bibit mangrove oleh NHM di tempat persemaian KEE Kao”. Sahil berharap kemitraan dengan NHM tetap berlanjut karena dapat memberikan peningkatan ekonomi untuk kelompok-kelompok konservasi di Desa Kao.
Kegiatan penanaman yang dilakukan bertujuan untuk pemulihan kawasan pesisir dengan menambah populasi tanaman mangrove di area sungai Naul/Tete Nur untuk mengembalikan fungsi ekosistem hutan mangrove. Hal ini juga dapat membangun kesadaran kepada masyarakat sekitar untuk tetap melestarikan hutan mangrove.
Sementara itu, ketua komunitas Green Mangrove Kaidati, Jainudin Hongi, mengatakan komunitasnya berkomitmen untuk selalu mendukung kegiatan penanaman mangrove di KEE dan berharap kerja sama antara komunitas ini dan NHM tetap terjaga bahkan lebih baik lagi kedepan.
Selain tujuan pemulihan lingkungan, tentunya kegiatan ini juga memberi dampak pemberdayaan bagi masyarakat Desa Kao bersama komunitas Green Mangrove Kaidati menjadikan kawasan hutan mangrove ini sebagai area ekowisata.**(red).
Tidak ada komentar