Maryam Tumpao; Anggota Aktif GMNI Cabang Kota Ternate KoranMalut Co.Id - Tanah merupakan salah satu sumber Agraria, Indonesia Disebut negara...
Maryam Tumpao; Anggota Aktif GMNI Cabang Kota Ternate
KoranMalut Co.Id - Tanah merupakan salah satu sumber Agraria, Indonesia Disebut negara agraris karena Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber sumber agraria, hal itu di tandai dengan pertumbuhan sektor pertanian yang di bilang cukup besar dan sebagian besar penduduknya bekerja disektor pertanian.
Indonesia di kenal sebagai salah satu produsen pertanian terbaik di di dunia dan juga di Asia tahun 1929 - 1939 akan tetapi hal miris yang patuh di pelajari adalah petani kita tidak mendapatkan kesejahteraan karena keuntungan hasil pertanian di kuasai oleh penguasa dan pengusaha dengan instrumen aturan yang di terapkan sangat mengikat bahkan di bilang sangat menindas yaitu agrarische wet.
Setelah itu upaya untuk menggantikan hukum Agraria kolonial itu maka Pemerintah Indonesia yang waktu itu (baru merdeka) berupaya menyusun peraturan hingga pada thn 1960 melahirkan Undang-undang Pokok Agraria (UUPA) dan kemudian di pakai sebagai dasar hukum bagi kekayaan Agraria Nasional menggantikan hukum kolonial Belanda yaitu Agrarische wet.
Namun, yang menjadi pertanyaan : apakah saat ini petani Indonesia makmur dengan kepunyaan akan alam yg kaya ?.
Jawabannya tidak, karena saat ini Indonesia di gempur oleh Investasi besar di sektor industri pertambangan yang merupakan proyek prioritas nasional dalam mengejar pendapatan Negara.
Kita bisa mengambil contoh di Maluku utara, bagaimana perkembangan Industri yang merusak lingkungan misalnya eksploitasi PT IWIP yang ada di halteng yang eksploitasi nya menggeser tanah produktif pertanian kemudian di rusaki dengan alat alat berat perusahan, hal itu merupakan salah satu bukti kongrit dari banyak kasus eksploitasi industri pertambangan yang ada di Indonesia
Padahal Menurut pengamatan saya bahwa di Maluku Utara khususnya banyak sekali orang-orang cerdas yang itu tumbuh dan bisa sekolah karena hasil tani (Pala, Cengkih, Kelapa).
Sebagai salah satu anak petani yang merasakan eksploitasi secara masif maka saya mengingatkan dan mau menekankan kepada para government Indonesia supaya lebih genius lagi dalam menyusun & mengelola rencana kerja terutama tidak cerobo dan mengikuti nafsu serakah dalam menyusun peraturan demi meningkatkan taraf hidup rakyat tani menuju masyarakat adil dan makmur. Kami itu hanya butuh kemanusiaan dan bukan dehumanised dengan berbagai kebijakan peraturan yang membunuh kami. Karena sesungguhnya ketika kami diam maka negeri ini lapar
Mari kita sebagai warga Indonesia yg sadar akan pentingnya keringat dan perjuangan para masyarakat tani, lebih lagi menghargai kerja keras mereka dgn tidak membuang-buang & menyisakan makanan. Ambil secukupnya dan sisakan untuk saudara kita bukan untuk merusak, bukan juga untuk kepentingan pribadi
Iya benar Zaman semakin berganti, tapi kecerobohan manusia pada emas, nikel, batu bara, juga sumber daya alam lainnya itu lebih berpotensi pada kerusakan alam, sehingga rakyat sulit mengakses kesejahteraan
Bung Karno pernah berkata hidup matinya sebuah negara, ada ditangan sektor pertanian negeri tsb Kata bung Karno hidup dan Selamat Hari Tani !!!
Tidak ada komentar