Foto; Zain Bani Abdurahman . Oleh : Aris Munandar (Pengiat Literasi ) KoranMalut.Co.Id - Saya menyukai tarian ini. Pertama kali saya lihat d...
Oleh : Aris Munandar (Pengiat Literasi)
KoranMalut.Co.Id - Saya menyukai tarian ini. Pertama kali saya lihat di acara pelantikan pengurus IPMA Halteng Makassar dan HPMHT Makassar, sekitar tahun 2014 dan langsung jatuh hati. Ini pula tarian yang saya tunggu bila diundang menghadiri kegiatan kedua organisasi ini.
Saya begitu hanyut dan menikmati bagaimana jiwa dan tubuh penari meliuk bersama musiknya. Begitu asik menyaksikan bagaimana penari saling membagi peran, satu gambaran epic atas hidup, yang kira-kira, melatari munculnya tarian ini.
Pada akhirnya, cakaran ini hanya resonansi dari ingatan masa lalu yang dilantik sanggar Gogaro Nyinga. Sungguh hanya pendapat pribadi yang jauh dari tulisan serius tentang budaya.
Sanggar Gogaro Nyinga belakangan ini memang tumbuh sebagai komunitas budaya yang serius. Mereka jadi laboratorium budaya, yang dengan segala keterbatasan, berupaya menyimpan ingatan tentang adat istiadat, juga etos hidup masyarakat.
Tidak berlebihan bila menyebut para pegiat sanggar sebagai benteng ingatan, sekaligus bengkel kreatif. Sebab selain menjaga pengetahuan tentang budaya, yang terus menerus digempur zaman, para pegiatnya pun tidak kaku untuk menampilkan budaya dalam kemasan yang segar dan menarik.
Terima kasih telah menjaga budaya dan ingatan untuk tetap hangat. Semangat terus untuk pegiat sanggar. Panjang umur dalam kebaikan.
Dalam unggahan Video di Media Sosial Facebook Muhammad Diadi yang Juga Pengiat Budaya lokal pembina Sanggar Gogaro Nyinga Halmahera Utara Asal Desa Mamuya Galela, Mengemukakan Bahwa "Orang-orang Gamrange (Weda, Patani, Maba) sudah berada di Galela pada tahun 1936 tepatnya di Desa Limau dan kebanyakan mereka berasal dari Maba. Orang Gamrange adalah sisa-sisa pengikut Sultan Nuku (1797–1805) yang telah menjalin hubungan dengan orang Galela sejak lama. Sehingga orang-orang Gamrange sudah kawin-mawin dengan perempuan Galela atau sebaliknya lelaki Galela menikahi perempuan Maba dan menetap di Galela.
Tarian Lala ini kami anak-anak sanggar budaya Gogaro Nyinga mempersembahkan Untuk memperingati HUT RI 17 Agustus 1945 / 17 Agustus 2023 di kecamatan Galela dan untuk orang tua kami dari Gamrange yang telah lama menetap di Galela dan telah menjadi bagian dari suku Galela, ungkap Muhammad Diadi dalam postingan Fb).
Tidak ada komentar