Ternate, KoranMalut.Co.Id - Mantan sekertaris DPD Golkar provinsi Maluku Utara Hamid Usman menilai kontestasi politik tahun 2024 Maluku Utar...
Ternate, KoranMalut.Co.Id - Mantan sekertaris DPD Golkar provinsi Maluku Utara Hamid Usman menilai kontestasi politik tahun 2024 Maluku Utara, Bakal calon gubernur (Balon gubernur) yang paling mumpuni hanya dua tokoh, yakni Ahmad Hidayat Mus (AHM) dan Sultan Ternate Hi Husain Syah.
Menurutnya, Kalau AHM, Kenapa AHM !! Karena dia sudah dua kali bertarung sebagai calon gubernur Maluku Utara yang dan dua kali itu menang, tapi lagi-lagi itu terganjal di Mahakam konstitusi (MK), namun fakta publik masih menginginkan sosok AHM untuk kembali mencalonkan diri sebagai calon gubernur Maluku Utara pada tahun 2024. ujar Hamid Usman politis senior Golkar Malut.
AHM dalam kiprah politiknya sangat baik dan manajemen pengelolaan partai politik sangat cemerlang di masa kepemimpinannya., ujar Ko Mito sapaan akrabnya.
Semenjak AHM jadi ketua DPD Golkar Maluku Utara, Golkar provinsi meraih 10 kursi dan 5 ketua DPRD kabupaten kota, serta seluruh Kader Partai Golkar sangat solid memenangkan partai Golkar., Hamid Usman di kantor Golkar Malut.
Oleh karena itu pada saat rakornis partai Golkar Ketum Airlangga Hartarto sadar betapa pengaruhnya AHM di Maluku Utara olehnya itu Ketua umum Airlangga Hartarto mengembalikan AHM sebagai ketua PP provinsi Maluku Utara.
Hamid Usman, kepada wartawan Jum'at (3/3, juga Sentil soal keretakan Golkar Maluku Utara, pengaruh karena ketika AHM tidak memimpin Golkar, hampir seluruh kabupaten kota Golkar memiliki faksi atau kubu kubu yang berdampak pada keretakan di internal partai Golkar itu sendiri.
Olehnya itu Ahmad Hidayat Mus (AHM) saat di panggil kembali oleh DPP dibawah pimpinan Ketum Ir.H. Airlangga Hartarto sebagai ketua pemenang pemilu wilayah Maluku Utara.
Banyak figur yang muncul dalam pentas jelang Pilgub tahun 2024 ini cukup banyak, namun yang mumpuni itu hanya AHM dan Sultan Tidore.
Mantan Sekertaris DPD Golkar Maluku Utara itu harus mengatakan bahwa pertarungan di dua sosok itu pertarungan antara kelompok basis kultural dan basis pragmatis., Singkatnya**(Red).
Tidak ada komentar