Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

IPMN Menduga Masalah di Bumi Saruma Halsel Didesain oleh Para Pemangku Politik

TERNATE, KoranMalut.Co.Id - Sekretaris Jendral, Ikatan Pelajar Mahasiswa Ngute-Ngute (IPMN) Maluku Utara, menilai polemik yang saat ini hia...


TERNATE, KoranMalut.Co.Id - Sekretaris Jendral, Ikatan Pelajar Mahasiswa Ngute-Ngute (IPMN) Maluku Utara, menilai polemik yang saat ini hiasi wilayah Saruma Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) itu di desain oleh para Elit Politik.

Dimana kata Ardiyanto Ajid, problem yang terjadi saat ini sangat transparan ketika dilihat. Namun sengaja di persulit dan diperpanjangkan dengan berbagai macam putaran arus Opini dan Timbal Baliknya Propaganda.

"Jadi saya pikir semua yang terjadi saat ini di Bumi Saruma di Halsel itu Desain Konflik oleh para pemeluk atau pemangku kepentingan Politik," ujarnya.

Anto juga menyampaikan, terkait dengan problem yang terjadi di Halsel dan tak mampu di selesaikan itu lantaran kurangnya asupan kritis oleh sang pemimpin (Bupati).

"Kalau pemimpinnya cerdik dan mahir serta kritis, maka hal hal kecil yang terjadi saat ini bisa cepat di selesaikan. Namun yang kita lihat secara bersama sekarang kan tidak seperti itu," terang dia.

Menurutnya, publik dan Masyarakat saat ini dibutahi dengan desain konflik tersebut, sehingga peran dan kontribusi Pemimpin juga sangat di tunggu dan dinantikan untuk segerah meredamkan masalah masalah krusial yang ada di Halsel saat ini.

"Kita lihat bersama, publik dan Masyarakat saat ini di alih fungsikan dengan berbagai macam isu dan propaganda serta opini, Pro-contra itu hal biasa dalam sebuah manifestasi kepemerintahan," tukasnya.

"Jadi jangan biarkan masalah terlalu larut dan begitu saja, sebab berdampak buruk pada lingkungan Masyarakat, nanti masyarakat di adu domba sehingga berdampak besar pada Pemilu 2024," sambungnya.

Ia juga mengakui kehebatan sosok H Usman Sidik selaku Bupati Halsel, kata anto. Bupati tersebut punya talenta besar dan kemampuan. 

"Namun jika ini tak segerah diselesaikan bisa bisa menjadi sati nilai dan raport merah untuknya, karena tak mampu menyelesaikan masalah tersebut," bebernya.

Tak hanya itu, Putera Asal Desa Ngute - Ngute, Kecamatan Kayoa Selatan itu juga menitikberatkan pada Ketegasan Bupati Usman yang saat ini mengalami kemunduran.

"Dalam masalah seperti ini, kami belum lihat dan temukan Ketegasan Bupati dalam hal ini mengambil langkah yang lebih tegas terkait dengan kecepatan pembacaan dibalik masalah sosial itu. Harusnya sosok Bupati sudah lebih awal mencium hirup pikuknya problem ini dan sudah punya cara untuk menyelesaikannya," tutupnya.**(fik).

Tidak ada komentar