Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Datangi Kantor Golkar, Nofarentu Her Sadouw Siap Bertarung di Pileg 2024

HALUT, KoranMalut.Co.Id - Pemilihan legislatif (Pileg) pada tahun 2024 mendatang bakal di isi para kaum milenial untuk bertarung menjadi ang...


HALUT, KoranMalut.Co.Id - Pemilihan legislatif (Pileg) pada tahun 2024 mendatang bakal di isi para kaum milenial untuk bertarung menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Halmahera Utara.

Betapa tidak,ada beberapa partai yang menerima Bacaleg itu khususnya di DPD II Golkar Halut sampai sejauh ini telah mengambil formulir pendaftaran sebagai Caleg di 2024 banyak sekali dari kaum muda lebih khususnya Nofarentu D Sadouw Jumat,(13/01/2024) sudah mengambil formulir untuk mendaftarkan diri sebagai Bacaleg 2024 mendatang melalui Partai Golkar.

Nofarentu Her Sadouw kepada media ini mengatakan,keinginannya untuk maju bertarung di Pileg adalah momentum untuk memperjuangkan kepentingan rakyat lewat lembaga format yang dibentuk oleh negara yang di sebut Dewan Perwakilan Rakyat.

 "Lewat momentum ini, saya memantapkan diri, mempersiapkan diri dengan baik" ujarnya.

Menurut Faren, pertarungan di pileg nanti bukan soal persiapan uang yang menjadi faktor penentu dalam anggapan banyak orang.

 " Persiapan saya maksudkan adalah arah keberpihakan dan arah pikiran yang sudah sejak menempuh dunia pendidikan di kampus, telah melalui proses yang panjang. Dari dasar itulah saya sadar bahwa salah satu jalan untuk memberikan pelayanan yang mantap kepada rakyat itu melalui lembaga DPRD" ucap Faren

 Mantan Aktifis dari LMND ini juga menjelaskan, lewat pergumulan pribadi dan keluarga, meminta petunjuk dari Tuhan, saya percaya bahwa setiap niat baik akan direstui oleh sang kuasa. Selebihnya adalah usaha dan stratak (strategi dan taktik) yang harus di atur dengan baik.

"Niat yang saya ambil ini tentu harus ada doa restu dari keluarga,teman dan terutama orang tua dan hasil pergumulan sendiri" jelasnya

Faren juga menepis terkait isu yang berkembang jika,momentum politik itu bagi kaum muda belum cukup untuk bertarung untuk melawan kaum yang lebih tua.

"Tergantung kaum milenial yang mana. Karena tidak semua kaum milenial bisa bicara dan memikirkan kepentingan rakyat" tutupnya.**(red/tim)

Tidak ada komentar