HALUT, KoranMalut.Co.Id - Akibat dari Harga komoditi rempah-rempah khususnya Bawang,Rica,Tomat ( Barito ) di Kabupaten Halmahera Utara mula...
HALUT, KoranMalut.Co.Id - Akibat dari Harga komoditi rempah-rempah khususnya Bawang,Rica,Tomat ( Barito ) di Kabupaten Halmahera Utara mulai turun. Ini disebabkan karena,Barita khususnya tomat masuk dari luar seperti Bitung dan subaim.
Salah satu petani tomat asal Desa Gorua Asman Amin kepada Media menjelaskan, harga tomat di pasar Rawajaya, pasar moderen dan di tempat lain harganya sudah mulai turun.
"Hasil pengamatan dilapangan banyak didapati para tengkulak yang tersebar dibeberapa titik seperti Pasar Rawajaya, Pasar Modern menjual Tomat dengan harga yang relatif murah" ujar Asman Amin, Sabtu (02/07/2022)
Asman menambahkan, Tomat yang dijual oleh sebagian besar tengkulak berasal dari luar Halmahera Utara ini mengakibatkan sehingga harga tomat turun.
"Turunnya harga tomat ini membuat petani Tomat di Halmahera Utara mulai menjerit," jelasnya
Ia juga mengatakan, seluruh pembiayaan atau modal petani yang sangat tinggi mulai dari harga bibit, pupuk dan obat-obatan pertanian yang mahal namun harga komoditi rempah-rempah khususnya Tomat tidak berbanding lurus dengan apa yang diinginkan para petani Tomat di Halmahera Utara.
"Seharusnya pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Halmahera Utara turun kepasar guna mengontrol tengkulak-tengkulak yang mengambil tomat dari luar Halmahera Utara sehingga mengakibatkan harga tomat yang mulai turun perlahan" harapnya
Menurut Asman, harga tomat yang diambil oleh tengkulak di petani tomat dengan sekarang jauh dari sebelumnya yang harganya lebih tinggi.
"Sekarang harga tomat yang diambil tinggal Rp 12000, harga ini turun jauh dari harga sebelumnya yakni Rp 20.000-25000, sementara harga yang dijual oleh para tengkulak di pasar itu berkisar Rp 18000-20.000".**(gf)
Tidak ada komentar