Ilsutrasi BLT. TOBELO, KoranMalut.Co.Id - Sungguh miris kebijakan Pemerintah Desa (Pemdes) Tolonuo Kecamatan Tobelo Utara Kabupaten Halmaher...
Pasalnya kebijakan Pemdes itu, dinilai tidak memenuhi ketentuan dalam musyawarah pengusulan nama nama hak penerima BLT. Betapa tidak, pemangkasan penerima BLT untuk Janda dan Lansia itu tanpa sebab dan akibat, tetapi mengikuti maunya Pemdes. Padahal dalam aturan penerima BLT itu untuk para warga tidak mampu, seperti Janda, Lansia, dan Tuna netra, serta keluarga baru tidak mampu. Tapi hal itu terbalik yang dilakukan Pemdes Tolonuo, dimana Pemdes tegas dan menghilangkan hak BLT keluarga tidak mampu., Kamis, (2/5/22).
Salah satu Penerima BLT yang dipangkas Pemdes dengan Kategori Lansia Sahar Ahmad mengeluhkan kepada media ini, Ia menyebutkan bahwa tanpa sepengetahuan dirinya, hak penerima BLT dirinya telah dihilangkan oleh Pemdes Tolonuo melalui Musyawarah Desa. Mirisnya dalam Musyawarah Desa itu, dinilai tidak memenuhi forum, karena hanya dihadiri Ketua BPD dan Wakil Ketua BPD serta Sekretaris Desa, "Kami sangat sayangkan apa salah kami, sehingga Pemdes tega memangkas nama kami sebagai penerima BLT", Bebernya.
Lanjut ia, Pemangkasan penerima BLT itu, rata rata Janda, Lansia dan Tuna netra sebanyak 13 Kepala Keluarga (KK) yang dipangkas. Padahal 13 KK yang dipangkas itu semuanya kategori orang tidak mampu karena Janda, Lansia, dan Tuna Netra," Kami 13 KK ini, tidak tahu menahu saat menghilangkan hak kami sebagai penerima BLT, bahkan kami juga bukan penerima Bansos PKH dan lain lain, tetapi kenapa hak kami harus dihilangkan untuk menerima BLT," Keluhnya.**(red).
Tidak ada komentar