TERNATE, KoranMalut.Co.Id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ternate telah menggelar rapat terkait dengan angka putus sekolah di k...
TERNATE, KoranMalut.Co.Id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ternate telah menggelar rapat terkait dengan angka putus sekolah di kota Ternate pada umumnya.
Hal ini di sampaikan langsung oleh Nurlela Syarif selaku anggota Komisi III DPRD Kota Ternate ketika di temui wartawan media ini, Selasa, 10/05/2022 mengatakan bahwa DPRD baru saja menggelar rapat yang membahas soal angka putus sekolah di kota ternate.
“Iya tadi kami selaku DPRD kota Ternate telah menggelar rapat yang itu membahas terkait dengan angka putus sekolah yang ada di kota Ternate", ucapnya.
Nela, sapaan akrab nya kemudian menjelaskan terkait dengan angka putus sekolah oleh sejumlah anak-anak dan remaja di kota ternate itu sangat signifikan. Bagaimana tidak, mereka yang diketahui telah putus sekolah tersebut berangkat dari putus sekolah waktu masi SD sampai sekarang jika melanjutkan sekolah usianya sudah SMP dan seterusnya.
“Jadi ada yang putus sekolah ketika di waktu Sekolah Dasar (SD) sampai sekarang usianya jika masih sekolah sudah sekitar SMP sebaliknya juga, ada yang putus sekolah di waktu SMP kini usianya menuju usia anak SMA", Jelasnya.
Politisi Partai Nasdem itu bilang di momentum Hari pendidikan Nasional kemarin DPRD kota ternate sudah berinisiatif untuk meminta warga masyarakat yang ada di kota ternate pada umumnya untuk mengambil data data disetiap lengkungan nya terkait dengan anak yang telah putus sekolah, baik SD,SMP maupun SMA.
“DPRD akhirnya telah berinisiatif untuk meminta kepada masyarakat sekitar agar mengambil data data itu di lingkungan mereka, yah walaupun saat ini data nya hanya ambil melalui via whatsapp saja namun data tersebut telah kami kantongi dan sudah kami bahasa”, ujarnya.
Sementara itu lanjut Nela, data yang sudah di kantongi oleh DPRD saat ini melalui via whatsapp itu adalah. “Alamat anak yang putus sekolah, nama Anak yang putus sekolah dan nama serta Nomor kontak orang pendampingnya kemudian asal sekolah yang anak anak tersebut sempat bersekolah", Sebutnya.
Dari data itu kemudian dilakukan pertemuan langsung oleh anak anak yang telah putus sekolah tersebut.
“Pertemuan dengan anak anak yang telah putus sekolah itu telah hadir kurang lebih sekitar 50 orang, sementara sesuai dengan data yang ada saat ini sebanyak 102 orang yang lainnya tidak hadir karena mungkin berada di batang dua dan ternate pulau lainnya akhirnya tidak dapat menghadiri kegiatan itu.’’ tuturnya.**(red)
Tidak ada komentar