SANANA, KoranMalut.Co.id - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) melakukan Demonstran, tolak Festiv...
SANANA, KoranMalut.Co.id - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) melakukan Demonstran, tolak Festival Tanjung Waka dan meminta Pemerintah Daerah (Pemda) lebih prioritaskan Infrastruktur, Rabu (23/02/2022).
Dikutip dari penyampaian orasi oleh Ketua GMNI Kepulauan Sula, Riski Leko, menyampaikan, aksi unjuk rasa yang dilakukan dengan tema tolak Festival Tanjung Waka karena dinilai Pemerintah Daerah tidak fokus pada Infrastruktur Daerah, malah keasikan dengan festival yang nantinya berakhir hura hura.
Kenapa tidak, kata Riski, mestinya Pemerintah FAM-SAH terlebih dahulu menaruh perhatian penuh terhadap beberapa pembangunan jembatan di Kecamatan Sulabesi Timur, Kecamatan Sulabesi Selatan, dan Kecamatan Mangoli Tengah yang terlihat terbengkalai.
"Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh Bupati Hj. Fifian Adeningsi Mus dan Wakil Bupati H. Saleh Marasabesy, seharusnya mengedepankan pembangunan bukan ikut tergiur dengan perayaan festival, "ungkap Riski.
Terang Riski, jembatan merupakan akses yang digunakan untuk aktivitas setiap orang pada umumnya, juga bagi setiap pelajar yang melakukan perjalanan menuju sekolah. sementara saat ini pelajar kesulitan ketika menyebrang menuju sekolahnya jika cuaca alam yang kurang membaik, "dengan begitu, kami meminta kepada Pemerintah Daerah dalam hal ini Bupati dan Wakil Bupati harusnya merespon dan fokus melanjutkan pembangunan jembatan terlebih dahulu bukan ikut tergiur begitu saja dengan festival tanjung waka,"tandasnya.
Untuk diketahui, Demonstrasi yang dilakukan dengan rute seputaran kota Sanana hingga menuju ke Kantor Bupati, akhirnya diadakan hearing bersama. Namun masa aksi dibuat kesal, tidak puas akibat merasa Pemerintah Daerah tidak mengindahkan poin tuntutan.
"Pemerintah Daerah seakan mementingkan agenda hura hura ketimbang pembangunan infrastruktur yang diatur dalam UU No 105 Tahun 2021 tentang Pembangunan Daerah yang tertinggal, "Tutup Riski paska hearing.** (ikd).
Tidak ada komentar