MOROTAI, KoranMalut.Co.Id - Piala Bupati Cup II Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, pada putaran ke-IV yang mempertemukan Darpan FC vs A...
MOROTAI, KoranMalut.Co.Id - Piala Bupati Cup II Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, pada putaran ke-IV yang mempertemukan Darpan FC vs Adhyaksa FC berakhir dengan protes.
Adhyaksa mengajukan protes atau keberatan ini lantaran para perangkat pertandingan yang menjalankan pertandingan kedua tim itu dinilai tidak profesional, karena gol balasan dari pemain Adhyaksa itu dianulir oleh wasit ketika lesmen mengangkat bendera bahwa gol Adhyaksa itu adalah offside.
Manager tim Adhyaksa FC, M. Dasim Billo mengatakan, kami dari Adiyaksa melayangkan protes beberapa item, dan protes ini hanya kepada keputusan wasit. Bukan kami mempersoalkan kemenangan Darpan. Itu tidak ada urusan. Kami hanya fokus kepada perangkat pertandingan.
"Hari ini kalau misalkan pertandingan berakhir dengan skor 1-0 itu. Kami tetap mengakui kemenangan Darpan, tapi kami protes keputusan perangkat pertandingan. Apalagi lesmen yang sangat berbelit-belit,"tegas Dasim, kepada media ini, Kamis (20/01).
Dasim bilang, kami punya saksi-saksi dan punya bukti pendukung walaupun ini tidak masuk dalam aturan perangkat pertandingan. Tapi ini menjadi acuan bagi kami, dan kami tetap mengajukan protes ini.
"Jadi surat yang kami tujukan itu yakni, Panitia Pertandingan, Pengawas Pertandingan, dan Pengawas Wasit, serta tembusannya ke Askab Morotai, Asprov dan PSSI,"ungkapnya.
"Protes ini terjadi pada saat pertandingan masih berjalan, dan dari pihak penyelenggara pertandingan sudah menerima surat kami,"sambutannya.
Dasim mengimbau kepada masyarakat, bahwa kami melakukan protes ini sudah berulang kali dan tim yang lain juga kena.
"Kami imbau kepada masyarakat bahwa kami tetap berjuang, karena selama ini tim yang protes pun tidak tepat pada tempatnya, sehingga kami merasa bahwa kami tahu aturannya,"imbuhnya.
Sementara, Pelatih Kepala Adhiyaksa FC. Alfian Rifai berharap, dari kejadian tadi bisa kita mengambil pelajaran bahwa untuk perangkat wasit. Kalau bisa diperbaiki dan bertindak tegas dan netral pada setiap pertandingan agar Piala Bupati ini bisa berjalan baik.
"Sangat disayangkan sekali pertandingan sebesar Piala Bupati dengan tensi yang cukup bergengsi bisa rusak dengan kejadian seperti tadi. Jadi, saya berharap pada setiap pertandingan wasit bertindak atau bertugas selalu netral, agar setiap pertandingan tim manapun yang main bisa berjalan dengan baik,"harap Alfian.
Presiden Adhyaksa FC, Sobeng Suradal, Terpisah mengatakan bahwa, saya menganggap wasit dan hakim garis sangat tidak profesional, sehingga pertandingan Darpan FC vs Adhyaksa FC ditunda akibat ketidak profesionalnya perangkat pertandingan dan pengawas pertandingan
"Akibat tidak profesional perangkat pertandingan yang menganulir gol dari Adhyaksa, maka pihak Adhyaksa mengajukan keberatan dan akhirnya pertandingan ditunda", kata Sobeng.**(red).
Tidak ada komentar