TOBELO, KoranMalut.Co.Id - Pimpinan daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) dan Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Halmahera Utara (...
TOBELO, KoranMalut.Co.Id - Pimpinan daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) dan Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Halmahera Utara (Halut) memilih tarik diri pada Musyawarah Daerah (Musda) KNPI Halut yang digelar pada Senin (06/12). Sikap itu PDPM dan GP Ansor mendukung pernyataan Bupati untuk penyatuan KNPI Halut.
Ketua GP Ansor Halut Jarnawi Dodungo mengatakan, bahwa setelah mengikuti perkembangan dinamika kepemudaan melalui wadah KNPI ini, lebih mengarah ke perpecahan pemuda ditubuh KNPI. Hal itu terlihat bahwa KNPI di Halut terdapat dua versi organisasi, baik itu KNPI versi Fahroji maupun Versi Haris Pratama," Kami atas nama GP Ansor Halut menarik diri tidak melibatkan diri pada Musda KNPI versi Haris Pratama dibawa pimpinan Mirzan Salim. Sebab kami menginginkan bahwa di Halut harus hanya satu KNPI, sehingga kami memilih mendukung sikap Bupati yang mengatakan penyatuan KNPI," ujar Jarnawi Dodungo.
Hal serupa Ketua PDPM Halut Jumar Mafoloi menegaskan bahwa PDPM Halut juga menginginkan agar KNPI di Halut harus berupaya untuk penyatuan sebagaimana sikap Bupati Halut Ir Frans Manery.
Oleh sebab itu PDPM juga bersama GP Ansor menarik diri pada Musda KNPI Halut dan mendesak agar Musda tersebut ditangguhkan sampai menuju Musda bersama antara KNPI versi Mirzan Salim dan Versi KNPI Cristian Muloko," Kami dari PDPM Halut bersepakat menarik diri dari Musda KNPI Halut, sebab dualisme organisasi tentunya akan menjadi badai perpecahan bagi kepemudaan Halut," akhirinya.**(red)
Tidak ada komentar