Amanah Upara: Staf Ahli DPR.RI/ Akademisi Ummu Ternate . KoranMalut.Co.Id - Para pahlawan rela mengorbankan jiwa dan raga untuk bangsa Indon...
KoranMalut.Co.Id - Para pahlawan rela mengorbankan jiwa dan raga untuk bangsa Indonesia merdeka dari penjajahan bangsa asing, akhirnya cita-cita tersebut dapat dirahi pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia melalui Soekarno dan Muhammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Akhirnya bangsa Indonesia berdiri di diatas kaki sendiri untuk membangun pendidikan, ekonomi, kesehatan, infrastruktur, pertanian, perkebunan, perikanan, pemerintahan, politik, hukum, keamanan, agama dan sosial budaya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Melalui kemerdekaan Indonesia tersebut, bangsa Indonesia memasuki suatu era yang disebut era Orde lama dibawah kepemimpinan Presiden Soekarno selama 23 tahun. Pasca kepemimpinan Soekarno Indonesia memasuki era Orde lama dibawah kepemimpinan Presiden Soeharto selama 32 Tahun. Reformasi 1998 Soeharto lengser dari kursi kekuasaannya era ini dikenal sebagai era Reformasi, Kepemimpinan Soeharto diganti oleh Presiden Bj. Habibie, pasca Bj. Habibie diganti oleh Presiden Abdurahman Wahid, pasca Presiden Abdurahman Wahid diganti oleh Presiden Megawati Soekarnoputri, pasca Presiden Megawati diganti oleh Presiden Sosial Bambang Yudhoyono (SBY), pasca SBY diganti oleh Presiden Joko Widodo yang akan berakhir pada 2024 mendatang.
Era reformasi merupakan tonggak sejarah baru bagi masyarakat Sula, di era inilah tepatnya pada 25 Februari 2003 Kabupaten Kepulauan Sula dimekarkan melalu UU No. 1 Tahun 2003. Sebelumnya perjuangan pemakaran Kabupaten Kepulauan Sula, sudah diperjuangkan oleh para mahasiswa, pemuda dan masyarakat Sula sejak tahun 50-an. Perjuangan tersebut kemudian dilanjutkan oleh para pelajar, mahasiswa dan masyarakat Sula yang terhimpun dalam HPMS (Himpunan Pelajar Mahasiswa Sula). Akhirnya perjuangan Pemakaran Kabupaten Kepulauan Sula yang panjang dan melelehkan tersebut diperoleh dengan Presiden RI mengesahkan Undang-Undang No. 1 Tahun 2003.
Melalui pemakaran tersebut Gubernur Malut menunjuk Jainudin Umasagaji sebagai pelaksana tugas Bupati Kepulauan Sula. Pada tahun 2005 diselenggarakan Pilkada Kabupaten Kepulauan Sula Ahmad Hidayat Mus terpilih menjadi Bupati Kabupaten Kepulauan Sula pertama yang memimpin Sula selama dua priode. Kemudian diganti oleh Hendrata Theis yang memenangkan Pilkada Sula tahun 2016. Hendrata Theis hanya memimpin Sula satu priode karena Pilkada tahun 2020 Fifian Adeningsi Mus yang terpilih menjadi Bupati Sula Priode 2020-2023.
Silih bergantinya estafet kepemimpinan bangsa dari pusat sampai daerah, karena bangsa Indonesia menganut sistem demokrasi yang mengatur kepemimpinan seorang presiden dan kepala daerah satu priode 5 tahun yang dapat dipilih kembali pada priode kedua. Artinya bahwa kalah menang dalam Pilpres dan Pilkada merupakan halbiasa yang perlu disikapi dengan kepala dingin, bijak dan kedewasaan dalam berpolitik. Momentum hari pahlawan 10 November 2021, saatnya elite politik, para pemuda, mahasiswa, sivil society dan seluruh masyarakat Sula bersatu, bahu membahu untuk membangun Sula lebih baik, lebih maju dan lebih bermartabat sebagaimana cita-cita para pejuang dan toko pemakaran Kabupaten Kepulauan Sula yakni membangun pendidikan yang berkualitas, membangun fasilitas kesehatan yang memadai, membangun ekonomi yang pro-rakyat agar mengurangi pengangguran dan kemiskinan, membangun infrastruktur yang merata agar memutus terisolasinya desa dengan kota dan menyediakan lapangan pekerjaan agar meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sula.
Tidak ada komentar