Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Front Peduli Kemanusiaan Geruduk Mabes Polri, Minta Copot Kapolres Halteng dan Kapolda Malut

JAKARTA, KoranMalut.Co.Id - Puluhan mahasiswa maluku utara yang tergabung dalam front peduli kemanusian siang tadi, (25/10/2021), geruduk M...


JAKARTA, KoranMalut.Co.Id - Puluhan mahasiswa maluku utara yang tergabung dalam front peduli kemanusian siang tadi, (25/10/2021), geruduk Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia dijalan kebayoran baru jakarta selatan, meminta untuk mencopot Kapolres Halteng dan Kapolda Maluku Utara yang lamban dalam penanganan kasus Pembunuhan kali Gowonle dan kasus pemerkosaan korban NU berusia 18 tahun. 

Pertama, lamban dalam Kasus pembunuhan di kali gowonle kecamatan patani timur yang menelan tiga orang meninggal. sejauh ini, belum menemukan titik terang siapa pelaku dibalik peristiwa ngeri itu, padahal kepolisian halmahera tengah sudah mendalami kasus ini dengan melewati tahap-tahap penyidikan. Namun, belum mengumumkan pelaku tindak pidana kejahatan tersebut.

Selanjutnya, kasus Pemerkosaan Korban NU 18 tahun di Lelilef Kecamatan Weda Tengah yang masih hangat diperbincangkan. Polres Halmahera Tengah baru bereaksi setelah masyarat dengan spontan mendatangi kantor Polres Halmahera Tengah pada 7 Oktober. 8 oktober Polres berhasil menangkap tiga korban dari enam pelaku. 

Hamdan Chalil dalam orasinnya, menyebutkan Polres Halteng belum menunjukkan keseriusan dalam penanganan dua kasus kemanusiaan. Antara, kasus pembunuhan kali gowonle dan pemerkosaan korban NU. 

‘’ Kita bisa lihat lambanya penanganan kasus kemanusiaan yang ditangani polres halteng. Pertama, kasus pembunuhan kali gowonle yang tercatat sudah delapan bulan belum saja diungkap pelakunya. padahal, tahap-tahap seperti, reka ulang kejadian, utopsi dari tim forensic, meminta keterangan saksi sudah di laksanakan. Kelambanan penanganan yang sama juga terjadi dalam kasus Pemerkosaan.’’ Orasinya.

Langkah penanganan kasus yang lambat menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat halmahera tengah terhadp institusi kepolisian yang sebagai pengayom, pelindung, untuk keamanan dan kenyamanan masyarakat setempat.            

Di lain pihak, Ibnu (Kordinator Aksi) menegaskan kepada, kepala Kepolisian Republik Indonesia (Listio Sigit Prabowo) untuk mencopot Kapolres Halmahera tengah dan Kapolda Malut.   

‘’ Penanganan kasus oleh Polres halteng dan Polda Malut menunjukkan marwah keadilan dan kebenaran belum dijamin. Untuk itu, kami meminta untuk memberhentikan saja kapolres halteng dan kapolda Malut.’’ Tegasnya.**(sn).

Tidak ada komentar