MOROTAI, KoranMalut.Co.Id - Final pramusim liga lll Piala Gubernur Maluku Utara, Morotai United (MU) vs Persihalsel Halmahera Setalan, di Sa...
MOROTAI, KoranMalut.Co.Id - Final pramusim liga lll Piala Gubernur Maluku Utara, Morotai United (MU) vs Persihalsel Halmahera Setalan, di Satadion Merah Putih Morotai berujung ricuh.
Kericuhan itu terjadi dimenit terkhir babak pertama Persihalsel vs Morotai dengan skor 2-0. Kericuhan bermula dari dua pemain saat persamaan perebutan bola. Hanya saja wasit menentukan pelanggaran ke pemain Persihalsel.
Karena pelanggaran itu tak jauh dari ruang official Persihalsel sehingga diprotes permai-ramai oleh Officel dan Pelatih Persihalsel karena sehrusnya pelanggaran itu jatuh pada pemain Morotai United.
Pelatih Persihalsel menduga wasit tidak netral, Pelatih lalu geram dan melangkah masuk kelapangan menuju kearah wasit dan memprotes wasit yang memimpin pertandingan kedua tim tersebut itu.
Tetapi wasit dengan tegas memberikan kartu merah ke Pelatih Persihalsel, kemudian salah satu Officel Morotai United dengan sepontan masuk kelapangan dan memukul pelatih persihalsel itu ke leher bagian kanan. Lalu terjadi buku hantam antara kedua tim tersebut.
Pantauan Media ini suporter kedua tim itu masuk ke dalam lapangan saling memprotes. Kemudian Official dan Pemain Persihalsel terlihat kecaman terhadap sikap wasit dan Official Morotai United. Sebab Pelatih sudah terbaring dilapangan akibat dari pukulan salah satu Officel MU itu.
Pelatih Persihalsel Ikram Selam dilarikan ke Puskesmas Daruba, karena Ikram terlihat tak sadar dari pukulan Official MU itu.
Beruntung pihak keamanan Polisi dan Satpol PP Pulau Morotai melerai konflik kedua tim tersebut. Disisi lain, Bupati Halsel, Usman, juga ikut memprotes dan kecewa atas sikap Officel Morotai United terhadap timnya.
"Cara-cara kaya preman kaya gini dan tunjukan kekerasan dilapangan. Kalau pemain bersentuhan itu wajar, masa orang luar masuk pukul,"ujar Usman
Dari konfilik tersebut, Usman bersepakat tidak mau melanjutkan pertandingan. Sebab ia tidak mau anak-anak nya jadi korban kembali. "Ndak Kita istrahat dan saya juga gak mau anak-anak jadi korban dan kita berhentikan permainan aja, karena perangkat pertandingan udah kayak begitu,"tegasnya.
Bupati Halsel pun menuju ke ruangan pantia, untuk menyelesaikan masalah tersebut. Usaman juga menyampaikan terkait dengan Final kedua tim ini.
"Sebenarnya pertandingan ini Praliga. Itu ingat finalnya sebenarnya ada di Halmahera Selatan dab bukan di Morotai. Tapi saya berani pindahkan dengan bupati morotai betsepakat kita pindahkan di Morotai, tapi kamari harus tong tunjukan tuan rumah yang baik, jadi kalau mau lanjut tolong jadi tuan rumah yang baik,"pintah Usaman.
Usman mengaku, bahwa anak-anak nya sudah tidak mau lagi bermain. Namun ia meminta agar tetap dilanjutkan pertandingan ini.
Selain itu, Bupati Pulau Morotai, Beny Laos juga mengibau atas konflik kedua tim tersebut. Menurutnya pertandingan di Morotai kedepan dialihkan ke pertandingan tinju saja.
"Pertandingan bola kaki ini yang main bola, bukan main tangan dan mohon maaf ini jadi pelajaran buat kita semua, dari awal pak Bupati Halsel dan saya sudah pesan
Jiwa besar dan jiwa olahraga nya tidak bisa ditampilan yang ada jiwa tinju nya, maka karena pemainya mau jadi petinju maka bola kaki ditutup karena terpaksa, maka nanti kita bikin peelrtandingan tinju lagi,"ucap Benny.
Bupati Morotai juga Kecewa terhadap Official Morotai United yang melakukan tindakan pemukulan terhadap Pelatih Persihalsel.
Setelah berilang waktu sekitar 1 jam lebih, kedua pimpinan daerah itu berkoordinasi dan akhirnya pertandingan babak ke dua denga. Skor 2-0 dilanjutkan kembali.
Kapolres Pulau Morotai, AKBP A.an Hardiansyah, menjamin keamanan nya untuk melanjutkan pertandingan dibabak ke dua itu.
"Saya minta jaminan dari seluruh penonton baik suporter dari MU maupun suporter dari Halsel saya minta tidak ada permasalahan tetkait pelanggaran. Baik itu pelanggaran pemukulan pengerusakan dan lain sebagainya," Ia juga menyampaikan, Kericuhan yang barusan terjadi sudah melakukan proses kepada pelakunya.
"Yang barusan sudah ki lakukan proses dan saat ini kita sudah amankan di Polres Pulau Morotai. Saya akan tindak tegas apabila masih terjadi kejadian seperti ini, "tegas A.an.
Pertandingan babak kedua berlanjut dan kedua tim bermain dengan kondusif. Di babak kedua itu. Morotai United masih tertinggal skor 2-0 dari Persihalsel.
Namun, Morotai United membangun serangan bertubi-tubi. Beruuntungnya bagi MU di menit 90 dan tambahan waktu 3 menit dan tersisa 2 menit pemain MU membobolkan gawan Persihalsel.
Hingga pertandingan berkahir adu Pinalti. Dengan skor 2-4 adan Morotai United Berhasil meraih juara Final Pramusim Liga lll Piala Gubernur Maluku Utara tahun 202 du lapangan Stadion Merah Putih Morotai.**(oje)
Tidak ada komentar