TOBELO, KoranMalut.Co.Id - Keresahan Tenaga Kesehatan (Nakes) Puskesmas Salimuli Kecamatan Galela Utara Kabupaten Halmahera Utara (Halut) t...
TOBELO, KoranMalut.Co.Id - Keresahan Tenaga Kesehatan (Nakes) Puskesmas Salimuli Kecamatan Galela Utara Kabupaten Halmahera Utara (Halut) terhadap Kepala Puskesmas kembali membara, betapa tidak, karena Kapus bukan hanya memotong gaji Nakes melainkan dia juga memotong insentif senumlah Nakes yang turun Vaksinasi di setiap Desa. Untuk pemotongan pada Maret 2021 Kapus memotong insentif dua Nakes sebesar Rp.650 ribu.
Insentif Nakes lansung di transfer melalui rekening masing-masing, oleh Dinas Kesehatan Halut namun Kapus berusaha untuk memotongnya, untuk pemotongan insentif tersebut sejumlah nakes tidak tau, uang tersebut di pergunakan untuk apa,"uang Vaksinasi kami yang sudah masuk di suru tarik oleh Kapus lalu baku atur", Ungkapnya
Dalam percakapan Via WhatsApp Kapus menekan beberapa nakes untuk segera menarik insentif uang Vaksinasi yang sudah masuk di reking, karena di anggap beberapa Nakes belum masuk pada bulan Februari dan Maret 2021 lalu, bukan hanya itu dua juga memint Nakes yang masuk dalam tim Vaksinator sebanyak 8 orang itu harus memberikan insentif ke Kapus, pemotongan ini di lakukan degnman cara paksaan, padahal sejumlah nakes tidak mau memberikan uang tersebut.
"Insentif sudah masuk di rekening masing-masing jadi saya minta agar bisa di cek, jika sudah masuk bisa di tarik dan lansung di berikan ke saya"ucap Kapus dalam Via WhatsApp grup
Sejumlah Nakes kesal dengan ulah Kapus yang hanya memotong gaji maupun insentif Vaksinasi, pemotongan insentif ini tidak ada kesepakatan antara Nakes dengan pihak Puskesmas, namun Kapus bersi keras untuk memotong,"dia potong insentif bulan Juni da Juli karena baru di transfer oleh Dinkes, padahal kami selalu turun untuk Vakiansi tapi tetap di potong", jelas nakes.
Selama Vaksiansi di lakuakan oleh tim Vaksinator Puskemas Salimuli, sejumlah Nakes juga ikut dalam kegiatan Vaksinasi, namun hak-hak mereka di sunat oleh Kapus, pemotongan uang insetif itu tidak di ketahui oleh sejumalah Nakes, namun tiba-tiba Kapus mengintruksikan melalui Via WhatsApp.
"Kapus mengetahui kalau uang insentif sudah masuk ke reking da dia lansung meminta kami untu menarik uang tersebut lalu, di berkan ke Kapus, sementara untuk pemotongan insentif tersebut kami tidak tau di buat untuk apa"tuturnya
Bukan hanya nakes yang menjadi sasaran Kapus, Dokter yang bertugas di Puskesmas Salimuli juga di potong insentif Vaksiansi, alasan Kapus memotong insentif dokter karena tidak turun kegiatan Vaksianasi pada buln Juni-Juli, karena pada saat itu dokter lagi kelut daerah dengan tujuan untuk menikah, dan sudah memberikan ijin ke Kapus namin Kapus tetap memotong insentif dokter sebesar Rp. 3 juta.
"Kapus juga memotong insentif dokter, padahal dokter, pada saat itu lagi keluar daerah untuk menikah, namun Kapus tetap memotong", cetusnya.
Sebelumnya Kadinkes Halut Muhammad Tapi Tapi saat di konfirmasi memberkan bahwa, untuk semua insentif Nakes yang masuk dalam tim Vaksinator, di berikan lansung melalui reking, dan itu tidak ada pemotongan, jika ada pemotongan berarti itu di lakukan di tingkat puskesmas.
"Kami dari Dinas lansung mentransfer uang insetif ke reking Nakes masing-masing, jadi itu tidak ada pemotongan", tutupnya.**(gf).
Tidak ada komentar