Foto : Safrudin Manyila ST, IAP (Pemerhati Tata Ruang/Anggota IAP Malut). KoranMalut.Co.Id - Penyebab banjir mencakup curah hujan yang tingg...
KoranMalut.Co.Id - Penyebab banjir mencakup curah hujan yang tinggi; permukaan tanah lebih rendah dibandingkan muka air laut; wilayah terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan sedikit resapan air; pendirian bangunan disepanjang area resapan (casement area); aliran sistem drainase tidak lancar akibat terhambat oleh sampah.
Menurut Kodoatie dan Sugiyanto (2002), ‘‘faktor penyebab terjadinya banjir dapat diklasifikasikan dalam dua kategori, yaitu banjir alami dan banjir oleh tindakan manusia. Banjir akibat alami dipengaruhi oleh curah hujan, fisiografi, erosi dan sedimentasi, kapasitas sungai, kapasitas drainase dan pengaruh air pasang. Sedangkan banjir akibat aktivitas manusia disebabkan karena ulah manusia yang menyebabkan perubahan-perubahan lingkungan seperti : perubahan kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS), kawasan pemukiman di sekitar bantaran, rusaknya drainase lahan, kerusakan bangunan pengendali banjir, rusaknya hutan (vegetasi alami), dan perencanaan sistem pengendali banjir yang tidak tepat’’.
Desa Soasio (lorong amo RT 01 dan 03 Dusun Rajawali) Kecamatan Galela sudah menjadi langganan banjir di setiap musim penghujan dari tahun ke tahun. Pemerintah Desa dan Kecamatan melalui Musrembang tingkat Desa hingga tingkat Kecamatan telah telah mengakumodir persoalan ini untuk masuk dalam agenda prioritas perencanaan pembangunan, usulan untuk penataan dan normalisasi sistem drainase pun telah di usulkan, namun setiap prioritas pembangunan untuk wilayah ini belum juga masuk dalam agenda prioritas yang urgen untuk di tangani.
Kondisi kawasan permukiman di Desa Soasio (lorong amo RT 01 dan 03 Dusun Rajawali) di setiap musim penghujan selalu terjadi luapan air hujan yang cukup tinggi karna elevasi (kemiringan) kawasan ini rendah, sehingga terjadi luapan air hujan di kawasan permukiman dan masuk kedalam rumah masyarakat yang bermukim di wilayah ini, akibat dari sistem drainase yang suda tidak mampu lagi menampung dan mengalirkan debit air hujan. Sistem drainase memiliki peran penting dalam kawasan berpenghuni, pusat kegiatan aktifitas ekonomi dan kawasan strategis Kabupaten, dalam hal ini Ibukota Kecamatan.
Secara administrasi Desa Soasio merupakan desa pusat kegiatan di kecamatan Galela, karena desa ini menjadi ibukota Kecamatan Galela. Prioritas pembangunan pun seharusnya mengarah ke pusat-pusat kegiatan yang strategis di kecamatan Galela, yang menjadi gerbang masuk Kecamatan Galela.
Status Facebook (telah di konfirmasi) Ibu Misna Bailusy ini merupakan suatu aspirasi yang mewakili masyarakat terkena dampak banjir di Desa Soasio (lorong amo RT 01 dan 03 Dusun Rajawali) yang patut menjadi perhatian para wakil masyarakat yang ada di parlemen Hibualamo. Untuk lebih aktif dalam melihat hal-hal yang sangat urgen untuk diperjuangkan, hingga masuk dalam agenda prioritas perencanaan pembangunan di tingkat musrembang Kabupaten. dengan melihat Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Halmahera Utara, Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Perkotaan Galela yang menjadi acuan Perencanaan pembangunan dan menelaah Dokumen Rencana Program Jangkah Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Halmahera Utara, untuk di jadikan acuan referensi dalam memperjuangkan Prioritas pembangunan di wilayah masing-masing. Agar apa yang di perjuangkan mempunyai landasan regulasi yang sistematis.
Sistem drainase yang baik membantu mencegah banyak persoalan yang terjadi akibat dari intensitas curah hujan yang tinggi, seperti mengurangi kemungkinan banjir, mengendalikan permukaan air tanah, erosi tanah dan mencegah kerusakan jalan dan bangunan yang ada di kawasan permukiman. Sistem drainase bisa dikatakan baik apabila bisa terhubung secara sistematik antara satu sistem dengan sistem yang lainnya, yang bertujuan agar air mengalir atau berjalan dengan baik dan tidak terjadi luapan atau genangan akibat dari intensitas curah hujan yang tinggi.
Secara pengertian, sistem drainase adalah prasarana yang berfungsi mengalirkan kelebihan air dari satu tempat ke tempat lain, misalnya wadah air, baik yang alamiah maupun buatan. Kelebihan air kemudian dilanjutkan menuju laut, sungai, danau, sumur dan sarana resapan lainnya. Untuk itu, diperlukan sistem drainase yang baik, khususnya di kawasan permukiman Desa Soasio (lorong amo RT 01 dan 03 Dusun Rajawali) Kecamatan Galela.
Untuk instansi teknis terkait, Perlu adanya studi dalam penanganan permasalahan yang sudah berulang kali terjadi ini. Penyusunan Dokumen Master Plan Drainase Perkotaan Galela bisa menjadi usulan awal dalam penanganannya (tergantung hasil studi teknis instansi terkait). sehingga perencanaan sistem drainase nanti dapat terarah dan tersistem agar dapat mengurangi dampak terjadinya permasalahan ini.
"Perencanaan yang terstruktur dan sistematis tujuannya bukan untuk mencegah terjadinya bencana. Namun perencanaan yang terstruktur dan sistematis dapat mengurangi dampak (mitigasi) dari apa yang terjadi saat ini”. Semoga ada solusi untuk penanganannya untuk itu dibutuhkan dukungan pemerintah dan peran aktif masyarakat dalam mengelola saluran drainase yang ada. Tugas pemerintah terkait saluran drainase adalah membuat dan melakukan pemeliharaan, seperti misalnya mengeruk sampah yang tersangkut pada jaring secara rutin dan normalisasi saluran sistem, khususnya dijalan-jalan utama, mutlak dilakukan. Sementara bagi masyarakat, kesadaran akan pentingnya hidup bersih, seperti tidak membuang sampah di saluran, akan sangat banyak membantu dalam mengatasi persoalan yang telah terjadi.**(red)
Tidak ada komentar