Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Proyek MCK di Desa Paratina, Ditemukan Banyak Keganjalan Lapangan

SANANA, KoranMalut.Co.id - proyek MCK yang tercatat di 29 Desa Kecamatan Sanana, Kepulauan Sula (Kepsul) belakangan ini marak menjadi perhat...


SANANA, KoranMalut.Co.id - proyek MCK yang tercatat di 29 Desa Kecamatan Sanana, Kepulauan Sula (Kepsul) belakangan ini marak menjadi perhatian publik.

Sala satunya, proyek MCK di Desa Paratina ditemukan keganjalan lapangan yang tidak sesuai dengan target penyelesaian.

Hal tersebut diketahui setelah Plt Kepala Dinas PUPR Kepsul, Samsul Bahri Soamole, lalukan tinjauan kelapangan yang diikuti lansung masyarakat setempat, di Desa Paratina Kecamatan Sulabesi Barat.

Peninjauan yang dilakukan siang tadi, sebelumnya mendapat laporan dari pihak Masyarakat terkait, bahwa beberapa titik proyek MCK yang di kerjakan dari tahun 2018 hingga 2020 lalu itu terbilang tak selesai sesuai target.

Syamsul Bahri Soamole, Kepala Dinas PUPR Kepsul ketika di konfirmasi awak media membenarkan hal itu, ketika dilakukan peninjauan, ditemukan beberapa item pekerjaan proyek MCK yang tidak sesuai dilapangan.

"Ketika kami turun langsung dan lakukan peninjauan ke lapangan untuk mengecek kondisi proyek MCK yang dilaporkan masyarakat yang ada di Desa Paratina, ternyata benar, dalam peninjauan kami temukan ada beberapa item pekerjaan yang tidak sesuai di lapangan, "ungkapnya.

Disamping itu, kata Plt Kadis, bahwa ada beberapa pekerjaan yang tidak ada antara lain, pekerjaan bak kontrol 50cmx50cm, Pipa diameter 4, Pipa diameter 3 dan IPAL,

Senada itu, dirinya menambah, dari laporan masyarakat itu, kami menduga ada juga salah satu oknum  PNS Dinas Pendidikan Kota Ternate yang ikut terlibat dalam proses pelaksanaan pembangunan proyek tersebut.

Lain sisi, seorang pekerja dalam proyek pembangunan MCK Desa Paratina, yang juga di wawancara awak media terkait proses pekerjaan menuturkan, bahwa pihaknya hanya di minta untuk bekerja sesuai arahan dari Bas proyek.

"Torang hanya pekerja, jadi tugas torang hanya bekerja, dan terkait dengan apa-apa yang kurang torangpun tidak tau karena torang bekerja sesuai arahan dari Bas proyek", ucap warga Desa Paratina yang enggan namanya di sebut.

Dilanjutkannya, Bas proyek torang itu, kata dia, orang Desa Nahi jadi torang bekerja atas perintah dia, ungkapnya.

Sesuai pernyataan dari pekerja, diduga kuat ada keterlibatan salah satu oknum ASN inisial AA yang bertugas di lingkup Dinas Pendidikan Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, "Iya benar upah kerja kami di bayar oleh dia (AA), "tutupnya. **(Ikd)

Tidak ada komentar