TOBELO, KoranMalut.Co.Id - PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) sedikit mengubah konsep protokol kesehatan penanganan covid-19. Program karantin...
TOBELO, KoranMalut.Co.Id - PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) sedikit mengubah konsep protokol kesehatan penanganan covid-19. Program karantina yang berjalan hampir satu tahun di Kota Ternate dan Kabupaten Halut, akhirnya resmi berakhir.
Dalam acara farewell yang digelar di covid-19 PT NHM Kao-Tobelo di Ballroom Marahi Park Hotel, Kamis (03/06), Koordinator Tim Covid-19 Septian Sam mengaku, perubahan ini mengikuti beberapa perubahan dalam pola kerja karyawan.
“Saat awal-awal covid-19 mulai masuk ke tambang, manajemen bersama karyawan menyepakati perubahan waktu gilir kerja (roster). Dari semula 4:2 atau 4 minggu kerja dua minggu cuti, di masa covid menjadi 6:3 atau 6 minggu kerja 2 minggu cuti dan 1 minggu karantina,” kata Septian.
“Hampir setahun berjalan, para karyawan mulai merasakan ketidak mampuan fisik yang dikhawatirkan akan berdampak pada kesehatan yang selanjutnya bisa berdampak pada menurunnya kinerja. Hal itu terbukti pada beberapa bulan terakhir, sehingga manajemen yang peduli pada kesehatan karyawan mengembalikan roster kerja seperti sedia kala,” sambungnya.
Dengan kembalinya roster kerja karyawan, maka otomatis terjadi penyesuaian dalam protokol kesehatan. Meski demikian, lanjut Septian, protokol inti, yakni swab test tetap dijalankan.
“Bedanya, tidak ada lagi karantina karyawan. Yang ada hanya isolasi. Teknisnya, karyawan yang akan masuk site di swab kemudian menunggu hasil 4 jam. Jika negatif, langsung masuk bekerja. Sebaliknya, jika positif langsung masuk isolasi,” jelas Septian.
Akibat perubahan itu, lanjutnya, maka beberapa hotel yang sebelumnya menjadi mitra dalam program karantina, otomatis berhenti. Kini hanya ada satu hotel di Tobelo yang disiapkan sebagai lokasi isolasi.
“Dengan maksud itu pula, acara farewell ini kami laksanakan. Acara ini sebagai bagian terima kasih perusahaan kepada seluruh mitra kerja. Termasuk Dinas Kesehatan (Dinkes), Rumah Sakit, dan TNI-Polri yang selama ini sangat membantu kelancaran tugas dari kami (tim covid NHM),” ucap Septian.
Selain itu, tentunya yang utama juga, acara ini dikhususkan bagi para relawan yang terdiri dari perawat dan dokter yang selama ini menjadi garda terdepan menghadapi pasien covid-19 meski nyawa taruhannya.
“Sebagai tim bersama, tentunya pekerjaan selama hampir setahun ini menjadi keberhasilan bersama. Bagaimana kekompakan tim mampu menangani puluhan bahkan ratusan pasien positif sampai sembuh. Tim relawan juga tidak henti-hentinya mendampingi karyawan PT NHM dalam masa karantina, menjaga kesehatan mereka.”
“Dalam kesempatan yang bahagia sekaligus sedih ini, saya mewakili manajemen PT NHM, khususnya Presdir sekaligus pemilik PT NHM H Robert Nitiyudo Wachjo menyampaikan ucapan terima kasih sedalam-dalamnya kepada relawan dan seluruh mitra kerja membantu perusahaan dalam penanganan covid-19,” kata Septian.
Dalam kesempatan yang sama, Pj Sekda Halut, EJ Papilaya mewakili Penkab Halut juga turut memberikan rasa hormat yang luar biasa kepada koordinator tim covid-19 PT NHM bersama seluruh para relawan Tobelo dan Kao.
“Atas nama pemerintah daerah, saya bangga dengan teman-teman relawan covid. Semoga semangat ini terus terpelihara dalam jalinan kebersamaan kita semua,” tutur Papilaya.
Dalam suasana penuh haru itu, PT NHM melalui tim covid-19 Kao-Tobelo memberikan plakat penghargaan sebagai ucapan terima kasih. Dimulai Pemkab Halut yang diterima Pj Sekda, Polri yang diterima Kapolres, dan Kodim 1508/Tbl yang diterima Dandim.
Selanjutnya plakat penghargaan diberikan pula kepada seluruh hotel yang selama ini menjadi lokasi karantina, juga rumah makan yang menyediakan catering.
Di sisi lain, Koordinator tim covid-19 PT NHM Tobelo-Kao, Septian Sam yang diawawancarai, ketika disinggung terkait anggaran yang sudah dikeluarkan perushaaan selama hampir setahun ‘berperang’ intens dengan covid-19, menyebut cukup banyak.
“Saya mungkin tidak bisa merinci ya. Tapi, kalau mau dihitung mungkin lebih dari Rp 10 miliar,” kata Septian.
Hanya saja, kata Septian, anggaran besar itu bagi manajemen PT NHM tidak bisa dibandingkan dengan harga kesehatan karyawan dan seluruh masyarakat Halut.
“Memang cukup terasa. Tapi, sejak awal pak H Robert dan jajaran manajemen sudah sudah berkomitmen bahwa kesehatan yang utama. Manajemen akan berupaya memberikan yang terbaik untuk menjaga kesehatan karyawan sebagai aset utama perusahaan,” kata Septian.
“Manajemen juga berkomitmen untuk selalu bersama-sama pemerintah dan stakeholder di Halut menangani cobid-19 di Halut, mencegah penyebaran virus covid-19. Syukur Alhamdulillah, semua yang dilakukan membuahkan hasil maksimal,” terang Septian.
Dia juga menyebutkan, acara ini bukan berarti tim covid-19 PT NHM dibubarkan. Tetap ada, hanya saja ruang lingkup kerja dipusatkan di terminal lama Bandara Kuabang, Kao, sebagai tempat pemeriksaan kesehatan karyawan yang masuk dan keluar Halut.**(gf)
Tidak ada komentar