Gambar Ilustrasi orang Sombong. Penulis Amanah Upara : Akademisi UMMU Ternate / Staf Ahli DPR. RI. KoranMalut.Co.Id - Ketika membaca Al-Qur...
Penulis Amanah Upara : Akademisi UMMU Ternate / Staf Ahli DPR. RI.
KoranMalut.Co.Id - Ketika membaca Al-Qur'an surat Al-Baqarah 2: ayat 255, "sesungguhnya manusia tidak ada apa-apanya, manusia itu sama seperti butiran debu dipadang pasir, ketika dihempas angin maka butiran itu hilang dengan sekejap tanpa bekas". Wahai manusia janganlah kita berprilaku sombong, sesungguhnya kesombongan itu hanya milik Allah, karena "Allah sang pencipta langit dan bumi, Allah maha hidup yang terus menerus mengurus makhluk-Nya, Allah tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin Allah. Allah mengetahui apa yang ada di hadapan kita dan dibelakang kita dan kita tidak mengetahui sesuatu apapun tentang ilmu Allah melainkan apa yang Allah kehendaki. Kursi Allah meliputi langit dan bumi, Allah tidak merasa berat memelihara keduanya dan Allah maha tinggi maha besar."
Wahai manusia yang naif, apapun yang kita miliki di dunia ini baik diri yang cantik tidak cantik, ganteng tidak ganteng, kurang atau lebih, cacat atau tidak cacat semua Allah yang cipta dan hanya Allah yang maha mengetahui. Ada yang memiliki harta berlimpah, ada yang pas-pasan, ada yang serba kecukupan, dan ada yang miskin semua ini adalah ujian dari Allah, janganlah kita menyombongkan diri. Belum tentu orang yang memiliki harta berlimpah baik dihadapan Allah, bisa jadi orang miskin dimata Allah lebih baik dari orang kaya. Bisa jadi orang miskin duluan masuk surga daripada orang kaya. Karena sesungguhnya kebaikan seseorang dihadapan Allah bukan harta atau miskinnya, tapi apakah harta itu dia belanja di jalan Allah atau tidak (infak, sedekah, dll). Sebaliknya orang miskin yang mensyukuri nikmat Allah yang Allah berikan kepadanya kemudian dia beriman dan bertakwa kepada Allah atau tidak.
Jika harta orang kaya, dia tidak belanja di jalan Allah dan orang miskin mensyukuri nikmat Allah maka bisa jadi orang miskinlah yang lebih duluan masuk surga daripada orang kaya. Karena syarat seorang hamba masuk surga adalah amal perbuatan yang baik (takwa) bukan kaya atau miskinnya. Jika masuk surga karena harta atau kaya maka KARUN bisa masuk surga, tapi karena kesombongannya maka Allah hancurkan KARUN bersama harta kekayaannya, tempatnya kekal di neraka jahanam. Janganlah kita sombong karena ilmu yang kita miliki, karena Allah memberikan ilmu kepada manusia hanya sekecil zarrah (sangat kecil dari semut). Karena ukuran masuk surga atau tidak orang berilmu bukan karena ilmunya yang banyak atau tinggi, tapi ilmunya tersebut dia gunakan untuk kebaikan dan kemaslahatan umat manusia atau tidak.
Janganlah kita sambong karena kita menjadi pemimpin (raja, ratu, presiden, kepala daerah, dll), sesungguhnya kepemimpinan yang Allah berikan kepada setiap manusia itu adalah ujian untuk dirinya, yang diakhirat akan diminta pertanggungjawaban oleh Allah. Maka kepemimpinan yang Allah berikan kepada setiap manusia harus digunakan sebaik-baiknya untuk menyerukan manusia (rakyat) kepada kebaikan (ketakwaan) dan mencegah manusia dari keburukan (dosa). Tidak ada jaminan bagi seorang pemimpin akan masuk surga, jika jaminan setiap pemimpin akan masuk surga maka raja FIRAUN dan raja NAMRUZ laknatul alih pasti Allah akan masukkan dalam surga, tapi karena kesombongan dan ketidak takwaan mereka pada Allah, akhirnya Allah hancurkan mereka berdua bersama harta dan bala tentaranya (pengikutnya/rakyat) mereka kekal di neraka jahanam. Nauju billlahi minjalik.
Tidak ada komentar