TOBELO, KoranMalut.Co.Id - Seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) lingkup Pemerintah Daerah (Pemda) Halmahera Utara (Halut) kecewa dengan ketid...
TOBELO, KoranMalut.Co.Id - Seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) lingkup Pemerintah Daerah (Pemda) Halmahera Utara (Halut) kecewa dengan ketidak mampuan Plh Bupati Halut Yhudhihart Noya. Hal itu, lantaran Gaji dan tunjangan PNS selama tiga bulan tidak dibayar. Para ASN itu, meminta Yhudhihart Noya harus undur diri dari jabatan Plh Bupati dan Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Halut.
Camat Galela Kabupaten Halmahera Utara (Halut) Muhammad Kacoa kepada Wartawan mengatakan, saat ini seluruh PNS lingkup Pemda Halut sedang berduka dan melarat akibat dari gaji dan tunjangan selama tiga bulan para PNS tidak kunjung dibayar. Selama Plh Bupati dan Plt Sekda Halut dijabat oleh Yhudhihart Noya, tidak mampu menjamin hak-hak para PNS.
"Kami sudah kehilangan kesabaran dari ketidak mampuan Yhudhihart menjabat sebagai Plh Bupati dan Plt Sekda Halut, karena sudah memasuki tiga bulan Gaji dan tunjangan PNS tidak dibayar, maka kami minta Plh Bupati yang merangkap sebagai Plt Sekda Halut segera undur diri dari jabatan, dan serahkan kepada yang mampu," terang Muhammad Kacoa, Rabu (07/04).
Muhammad Kacoa menegaskan, jika gaji dan tunjangan PNS tidak kunjung dibayar, maka pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) harus ditunda. Gaji dan tunjangan PNS ini lebih penting dibanding PSU Pilkada Halut. Ditambah ketidak mampuan Plh Bupati dan Plt Sekda Halut mensiasati ketersediaan keuangan daerah, maka sudah harus sadar diri untuk undur diri.
"Gaji dan tunjangan PNS itu lebih penting dari PSU Pilkada Halut, jika perlu PSU ditunda dan Pemda membayar gaji dan tunjangan PNS tiga bulan yang tertinggal, Plh Bupati dan Plt Sekda jangan bersenang senang diatas penderitaan PNS, kami juga butuh menghidupi keluarga," tutupnya.**(Gf).
Tidak ada komentar