MOROTAI. KoranMalut.Co.Id - Menanggapi surat resmi Lembaga DPRD Pulau Morotai terkait pemberhenti pengadaan 200 bentor sambil menunggu ana...
MOROTAI. KoranMalut.Co.Id - Menanggapi surat resmi Lembaga DPRD Pulau Morotai terkait pemberhenti pengadaan 200 bentor sambil menunggu analisis, Ketua Satgas Cipta Lapangan Kerja (CLK) Morotai resmi keluarkan pengumuman menghentikan sementara pengadaan 200 bentor di Morotai.
Ketua Satgas CLK Morotai Syakir Sandri, pada hearing bersama Pimpinan dan Anggota DPRD, Kepala Dinas Perhubungan Morotai Ahdad H.Hasan, Kabag Hukum Setda Morotai Sulaiman Basri, Ketua DPC Organda Morotai Irfan Abdurahman, Komunitas Bangsaha (Solidaritas Bentor) Fikram Djakaria, yang berlangsung di Ruang Sidang DPRD Morotai, pada Kamis (27-08-2020)
Hearing yang di pimpin langsung Ketua DPRD Rusminto Pawane, ketika itu Shakir mengatakan bahwa menanggapi hasil hearing yang dilakukan oleh DPRD, Dinas Perhubungan dan DPC Organda kemudian hasilnya DPRD Morotai keluarkan Surat kepada Bupati cq.Satgas CLK Morotai, maka setelah itu pihaknya langsung menghentikan sementara Pendaftaran Pengadaan 200 Bentor di Morotai.
Surat oleh Lembaga DPRD patut di hargai, maka kami telah membuat Pengumuman untuk menghentikan sementara Pengadaan 200 Bentor, Pengumuman sudah di tempel di kaca Kantor Satgas CLK
Namun perlu diketahui juga, biarpun Pengumumannya sudah dikeluarkan tetapi beberapa masyarakat masih mendatangi untuk menitipkan berkas pendaftaran. nanti kalau sudah di buka kan torang dapat kata mereka (masyarakat), maka suka atau tidak suka saya suru taru saja berkas tersebut dan berkas itu saya belum masukan dalam rekapan
Hal tersebut dilakukan karena menghargai surat yang dikeluarkan oleh DPRD Morotai terkait dengan menghentikan sementara pengadaan 200 bentor sambil menunggu hasil analisis.
Terkait dengan sumber anggaran pengadaan 200 bentor, bahwa jika analisa pengadaan 200 bentor berhasil atau jadi maka anggarannya kita bicarakan, namun jika tidak ada hasil analisa atau tidak jadi maka untuk apa kita bicarakan sumber anggaran.
Syakir juga tersinggung terkait dengan penyebutan Satgas Cilaka. saya juga tersinggung saat saudara Organda bilang Satgas Cilaka itu, karena Satgas juga lembaga, seharusnya torang baku sampe dan baku bilang bae-bae"bebernya
Dia menjelaskan bahwa awal pemikiranya yaitu untuk memasukan angkot, namun jika dimasukan angkot ke Morotai pastinya akan mematikan pengendara bentor, maka pihaknya mengusulkan kepada Bupati Morotai untuk diadakan bentor.
Pengadaan bentor di fokuskan kepada orang Morotai (ber KTP Morotai), orang Morotai yang membawa bentor yang sudah tua (tidak layak), orang Morotai membawa bentor orang lain (majikan), kemudian diberikan setorannya yang rendah dan apabila lunas bentor tersebut menjadi milik pribadi.
Setelah saya mencoba membuka pendaftaran berupa pengumuman untuk melihat antusias masyarakat dan ternyata antusian masyarakat cukup banyak yang mendaftar.
Hal tersebut dilakukan karena melihat situasi orang dari Rumah Sakit ke Kota Daruba agak sulit mendapat kendaraan.
Kami juga berfikir untuk melakuakan pos-posnya sehingga jumlah bentor banyak tapi orang masih kesulitan mendapat bentor namun apa daya dalam proses perjalanan karena sudah ada demonstrasi dan munculnya surat dari DPRD Morotai maka kita hentikan sementara, karena surat itu patut kita hargai
Syakir kembali menjelaskan sisi anggaran pengadaan 200 bentor, menurutnya Pemda Morotai tidak memiliki anggaran tersebut, namun dia meyakini mampu melobi ke pihak-pihak ketiga dengan harga yang murah. jika semuanya sudah berjalan barulah kita datang ke Organda, karena kita juga sudah buat rapat dengan teman-teman hanya saja belum sampai ke tahap itu.**(red/oje)
Tidak ada komentar