TERNATE. KoranMalut.Co.Id - Jaringan Mahasiswa Nuku Maluku Utara (dJAMAN-Malut) menilai komentar mantan ketua Rustam Ismail di salah satu me...
Hal ini memancing Ketua Umum dJAMAN Maluku Utara, M. Rahmat Syafruddin pun ikut berkomentar “Sekalipun beliau (Rustam Ismail) sebagai salah satu mantan ketua yang dengan terang-terangan bersikap dan mengajak kami ikut serta mengintegrasikan diri memenangkan AMAN Jilid II, bukan berarti institusi inipun menghendaki keinginan itu,” Ungkapnya.
Bukan hanya itu, Othan (sapaan akrab Rahmat) juga membantah ungkapan dari Rustam. Rahmat menilai bahwa yang disampaikan rustam terlalu bombastis dan tidak realistis terhadap prestasi dan kepekaan pasangan AMAN dalam memperhatikan pemuda dan Mahasiswa Tidore bukan hanya dJAMAN tapi juga mahasiswa Tidore yang berada diluar provinsi Maluku Utara. “Saya tidak sependapat dengan Ko Temsy (Rustam Ismail) karena asrama Tidore dibangun pada masa kepemimpinan Achmad Mahifa, bukan Ali Ibrahim dan Muhammad Sinen sedangkan Aula Rebelian memang dibangun pada kepemimpinan Ali Ibrahim dan Muhammad Sinen dengan jumlah anggaran yang besar Rp 400 juta, Tapi hasilnya bertolak belakang dengan pagu anggaran yang ditetapkan DPRD Kota Tidore, Bukan hanya dJAMAN tapi juga asrama Mahasiswa kawan-kawan di PKPM NUKU Jogjakarta yang sampai detik ini belum dibangun, lantas dimana kepakaan dan prestasi yang ko Temsy sebut ? ”Pungkasnya.
Selain itu, Rahmat juga menyatakan bahwa sehari dua sebagaimana ungkap Rustam dalam komentarnya berkunjung silaturahmi dengan Anggota dJAMAN di Asrama Nuku Gambesi maupun Sekretariat Prince Rebel Akehuda, dJAMAN tetap membuka diri dengan dasar bahwa perkenalan dan silaturahmi antara junior dan senior harus tetap terjaga,”Ko Temsi (Rustam Ismail) adalah senior dan salah satu mantan ketua dJAMAN dan jika beliau berkunjung adalah sudah merupakan tanggung jawabnya sebagai senior dan mantan ketua, kami memaknainya siapapun yang mengintegrasikan dirinya di institusi ini adalah keluarga dan wajar untuk silaturahmi dan berkenalan.Tetapi silaturahmi itu dibarengi dengan ajakan yang kami anggap telah keluar dari koridor yang kami pegang maka mohon maaf kami belum berselera,” Tuturnya.
Othan sebagai ketua dJAMAN juga menegaskan bahwa dirinya mewakili seluruh anggota dJAMAN Maluku Utara meminta kepada senior dan alumni bahwa jangan menyeret institusi bermahkota kesultanan ini kedalam kepentingan politik praktis yang merusak nama baik organisasi, “Ko Temsi (Rustam Ismail) memang Mantan ketua dan sikap politiknya mendukung siapapun di Pilwako Tikep tahun ini, dJAMAN Maluku Utara tetap bersikap netral” Tutupnya.**(red/km)
Tidak ada komentar