TOBELO. KoranMalut.Co.Id - Eskalasi politik pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Halmahera Utara (Halut) mendapat sorotan da...
TOBELO. KoranMalut.Co.Id - Eskalasi politik pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Halmahera Utara (Halut) mendapat sorotan dari Akademisi Universitas Halmahera (Unira). Sorotan itu, akademisi menilai wacana kotak kosong dan pengusungan Bapaslon Joel Wogono Said Badjak (Joel Said) sebagai boneka Petahana menghalangi Bapaslon Haryanto Tantry Kasman Hi Ahmad (Cun Kasman).
Pasalnya wacana yang dimainkan oleh tim sukses petahana Frans Manery Muhlis Tapi Tapi (FM Mantap) yang juga Bupati dan Wabup Halut aktif di sosial media (FB), dan berita online serta cetak terkait dengan strategi perebutan SK Partai PDI P terlihat Petahana sangat bergairah untuk melawan kotak kosong. Selain itu, terlihat juga timsus petahana memainkan strategi alternatif Head to head dengan menjadikan Bapaslon Joel Said sebagai boneka guna menghalangi niat Cun Kasman untuk mendapat SK PDI P" itu perlu dipertanyakan apa motiv petahana merebut SK partai PDI P ?, apakah bergairah melawan kotak kosong, dan menjadikan Joel Said sebagai boneka menghalangi Cun Kasman," Terang Akademisi Unira Melky Molle, Senin (20/07).
Lanjut ia, Bukankah petahana sudah mendapatkan beberapa SK partai dan sudah memenuhi persyaratan kursi diparlemen? Lalu apa maunya petahan mau merebut SK partai PDI P.? Sebenarnya dari gairah merebut SK partai PDI P oleh petahan jelas terlihat bahwa ini bagian dari skenario untuk menghalangi Cun Kasman" Cun Kasman adalah pasangan calon yang belum memenuhi persyaratan kursi diparlemen berdasarkan partai pengusung, karena itu PDI P adalah partai penentu untuk Cun Kasman bisa lolos persyaratan," Tandasnya.
Menurut ia, Tetapi Bapaslon Cun Kasman dihalangi dengan beradu strategi petahana, dan Joel Said Bajak. Bagi ia Cun Kasman adalah pasangan potensial yang dinanti-nantikan oleh masyarakat Halut. Selain itu, Cun Kasman memiliki basis masa yang jelas. Karena itu, sekanario memborong banyak partai termasuk PDI P oleh Petahana merupakan sikap politis petahan yang dibayang-bayangi ketakutan,"menurut hemat saya. Dengan demikian Wacana kotak kosong menjadi pilihan sekanario petahana jika SK partai PDI P dapat diperoleh oleh petahana" kata Melky.
Ia membeberkan, Petahana juga ikut memainkan sekanario kedua yang disenyalir petahan mendorong Joel Wogono dan Said Bajak pada Pilkada, karena dimata petahana Joel Wogono dan Said Bajak bukan lawan sepadan. Karena itu, Petahana bisa saja mendorong supaya SK PDI P jatuh ke Joel Said pada skenario kedua. Hal itu juga lantaran Joel wogono sebagai kader partai PDI P," jika PDI P konsisten mengutamakan kader, maka SK partai tidak ke Cun Kasman. Dari dua skenario ini dapat diargumentasikan sikap petahana dalam memainkan skenario seperti ini adalah sikap penghianatan demokrasi," Bebernya.
Ia menuding, Selain penghianatan demokrasi di bumi Hibua Lamo, juga terlihat jelas posisi Joel Said dijadikan pasangan boneka oleh pasangan petahana,"Karena itu PDI P sebagai partai yang mengatasnamakan partai wong cilik haruslah bijaksana dalam menuntukan pilihan-pilihan politiknya supaya jelas arah pemikirannya dan keberpihakannya, harus kepada wong cilik. Karena itu data survei, dan realitas aktual haruslah menjadi sandaran keputusannya," Tegasnya.
Sementara wacana Kotak kosong juga di tanggapi Tokoh muda Galela Kadafi Sainur yang juga sarjana hukum tata negara universitas Khairun Ternate itu, menuturkan bahwa. Dalam konstitusi ataupun UU pemilukada juga mengatur lawan kotak kosong. Bahkan Kotak kosong itu, tidak mencederai nilai demokrasi, karena masih menjamin hak politik masyarakat dalam Pilkada," bagi saya lawan Kotak kosong itu, bagian dari konstitusional. Di Indonesia misalkan di Sulawesi Selatan pernah ada Pilkada diselenggaran satu Bapaslon lawan kotak kosong, dan itu, Kotak kosong menang. Bagi saya jangan sampai terjadi kalau Petahana lawan kotak kosong bisa merugikan petahana di Pilkada," Tutupnya.**(red/km)