HALUT. KoranMalut.Co.Id - Anggota DPRD Halut, Yusri Bailussy, menanggapi terkait Aksi yang di lakukan oleh mahasiswa dan pemuda Lingkar t...
Setelah mengikuti demostrasi yang dilakukan Mahasiswa lingkar tambang sampai tadi sore yang berujung bentrok dengan aparat keamanan, saya ingin mengomentari dua hal yakni tuntutan Mahasiswa dan pendekatan Perusahaan dalam menyelesaikan masalah. Selasa, (07/07/20).
Terkait masalah tuntutan mahasiswa lingkar tambang ini saya melihat ada dua hal pokok yang harus dipenuhi perusahaan. Pertama, tuntutan beasiswa tanpa batas semester dan Kedua, bangun asrama di Kota studi.
Menurut Anggota DPRD kabupaten halmahera Utara, kepada KoranMalut.co.id, dirinya mengungkapkan "Ada Dua tuntutan pokok itu bagi saya adalah sesuatu yang biasa-biasa saja karena hanya butuh penyesuaian dan kesamaan pandangan antara Social Performance (SP) PT. NHM dan Mahasiswa. Pada waktu hearing yang difasilitasi komisi II DPRD Halut saya sudah menyampaikan jalan tengah yang menjadi solusi atas persoalan ini". ungkapnya
Pertama, masalah batasan semester, saya menawarkan agar Pihak SP merujuk pada permendikti nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi jelas disebutkan bahwa batasan semester kuliah itu berdasarkan tingkatan yakni, D1 maksimal 2 Tahun, D2 3 Tahun, D3 5 Tahun & S1 7 Tahun. Kalau menggunakan dasar ini hitungan beban pembiayaan semula yang mengasumsikan mahasiswa semua adalah S1 pasti berkurang karena rillnya itu mahasiswa lingkar tambang ada yang hanya studi D2, D3, S1 dan seterusnya.
Kedua, masalah asrama bagi saya harus dipenuhi, Karena kalau kita mau banding-bandingkan dengan daerah lain di Maluku Utara ini maka kita akan menemukan sebuah pemandangan yang sangat kontras. Ada perusahaan di daerah lain seperti Antam di Haltim mampu membangun Asrama mahasiswa padahal level dan skalanya lebih kecil dari pada PT. NHM. Hanya saja SP dan mahasiswa harus sepakat kalau asrama mahasiswa itu harus dibangun bertahap sesuai budget bidang Pendidikan dan harus ada indikator yang jelas.
Bagi saya kalau jalan tengah yang kami tawarkan diatas bisa dipenuhi SP kemungkinan besar Mahasiswa lingkar tambang pasti setuju dan tidak ada lagi perdebatan yang berujung pada demonstrasi. Hanya saja, Respon SP terkesan lambat, sehingga menyebabkan Mahasiswa lingkar tambang harus turun ke jalan.
Dalam kaitannya dengan aksi demonstrasi Mahasiswa lingkar tambang yang berujung bentrok tadi sore, saya pribadi menyayangkan sikap perusahaan dan oknum aparat keamanan yang menggunakan pendekatan represif dalam merespon tuntutan Mahasiswa. Harusnya jalan dialog yang ditempuh untuk menyelesaikan masalah ini.,Tegas uci.
Karena itu saya meminta kepada SP agar secepatnya memenuhi semua data yang pernah diminta pada saat hearing di DPRD beberapa waktu yang lalu, penuhi tuntutan mahasiswa dengan cara dialog dan berhentilah menggunakan cara-cara represif dalam menyelesaikan masalah. Cetusnya.**(red/km)