TOBELO. KoranMalut.Co.Id - Sekolah tinggih Ilmu Kesehatan dan Akademi Kebidanan Makariwo Halmahera (Stikmah) Tobelo Kabupaten Halmahera U...
Ketua Stikmah Tobelo Halut Dr. dr. Arend L. Mapanawang mengatakan, Vendor kapital Ventura, pemain dibidang Starup siap dengan situs web pemasaran Herbaloveshope.com Start up pertama inovasi Stikmah Tobelo dalam pemasaran online Suplement herbal, Herbalove Indonesia. Pemasaran online ini, bentuk langka cerdas, cepat dan tepat untuk pengembangan bisnis marketing di Era Pandemic Corona virus desiase (Covid 19)," Kita akan pasarkan suplemen Herbalove inovasi produksi Stikmah Tobelo secara online dengan situs web pemasaran Herbaloveshop.com," Ujar Arend.
Arend yang memiliki yayasan medical Halmahera itu, rupanya dalam peluncuran suplemen herbal dibidang starup melaluo pemasaran online itu, didukung oleh L2Dikti 12, Aptisi Pusat, AIPI, PMI, Forum Rektor Maluku Utara, dan Pemda Morotai. Bahkan mereka siap mendorong untuk memperkenalkan suplemen Herbal milik Stikmah yang terbuat dari bahan khas Halmahera berupa Gogolobe, Daun Pangi, dan Bintang laut merah sebagai senyawa aktif untuk membunuh Virus Corona, ke manca negara," didukung oleh L2Dikti 12, Aptisi Pusat, AIPI, PMI, Forum Rektor Maluku Utara, dan Pemda Morotai siap memperkenalkan ke manca negara," cetusnya.
Lanjut ia, dalam pemasaran Online itu, Stikmah Tobelo siap produksi suplemen herbal 1000 sampai 1500 kaleng Herbal untuk dipasarkan secara Online,"Icon Stikmah Tobelo Herbalove Stikma memulai kebas tikar dan anti gulung tikar.Target produksi 1000 SD 1500 kaleng perhari," ujar Arend.
Ia menambahkan pada Sabtu 27 Juni 2020 telah memperkenalkan suplemen herbal di Kota Saarland University Sarbruken Germany kota Provinsi yg berbatasan langsung dengan Perancis. Hal itu dr Arend bersama Dirjen Dikti dan Duta besar RI Germany," Herbalove, Golarend Pangiar dan Laorend sudah diperkenalkan di Germany, bahkan satu tahun sebelumnya sudah diperkenalkan di KBRI kota London. Herbalove sudah dipromosikan secara ilmiah di Europa USA Asean. Peneliti memperkenalkan hasil risetnya dulu baru manfaat dan marketing jangan di balik," Akhirinya**(red)