Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Tidak Transparansi, Kades Matsa Diduga Selewengkan Anggaran Covid-19

Foto Ilustrasi TOBELO. KoranMalut.Co.Id - Diduga tidak transparansi oleh Kepala Desa Matsa soal anggaran Dana Desa (DD) tahap I tahun 20...

Foto Ilustrasi
TOBELO. KoranMalut.Co.Id - Diduga tidak transparansi oleh Kepala Desa Matsa soal anggaran Dana Desa (DD) tahap I tahun 2020 yang diperuntukan untuk pencegahan Covid-19 sebesat Rp.100. Ini membuat Warga Masyarakat Desa Matsa Kecamatan Malifut Kabupaten Halmahera Utara (Halut) mempertanyakan kegunaannya.

Pasalnya, hingga saat ini, warga desa Matsa hanya di berikan dua psc masker, sementara Sembako belum juga disalurkan.
"Kasian masyarakat desa Matsa sampai saat ini belum juga menerima sembako dari desa, tetapi pemerintah desa cuma berikan masker dua pcs," ungkap satu warga desa Matsa kecamatan Malifut yang enggan namanya disebutkan, Minggu (03/04/2020).

Menurutnya, pemerintah desa hanya menyuruh jangan dulu keluar rumah sedangkan sembako belum dibagikan kepada warga terdampak Covid-19, " mereka hanya suruh tetap dirumah, sedangkan sembakonya tidak dibagi," katanya.

Dia mengatan infornasi yang diperoleh bahwa pencairan Dana desa tahap pertama sudah digunakan untuk pengadaan lampu jalan sehingga anggaran tersisa hanya Rp 30 juta," jadi untuk sembako menunggu pencairan tahap dua baru dibelikan bahan-bahan, padahal di desa lain semuanya sudah dibagikan sembako, kami hanya dapat dua buah masker yang harga Rp 15 ribu," ujarnya.

Dia mengatakan jumlah penduduk di desa Matsa sebanyak 185 Kepala Keluarga (KK) dan jumlah rumah 140 unit, hitungan mereka jika di bagi sesuai KK maka anggaran tidak tidak mencukupi," anggaran Rp 100 juta, menurut mereka kalau dibagi semua rumah mencapai Rp 84 juta, dan dana tersisa Rp 16 juta, nah yang sisa itu mau dibikin apa, karena mereka tidak pernah buat rapat untuk membahas dengan masyarakat, " tandasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Matsa kecamatan Malifut, Muhra Abdurahman ketika dihubungi melalui telepon seluler belum bisa dapat memberikan tanggapan, " Maaf Pak Kades masih diluar," ujar salah satu perempuan yang mengangkat telepon.

Sedangkan upaya konfirmasi melalui pesan singkat juga belum dibalas tadahal sudah terkirim dan dibaca. Tutupnya.**(red/gf).