Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

SP CSR Indotan Diminta Segera Membuka Anggaran Pendidikan ke Publik

Sukitman Asgar : Akademis UNHENA Malut  HALUT. KoranMalut.Co.Id - Akademisi Universitas Hein Namotemo Sukitman Asgar meminta agar socia...

Sukitman Asgar : Akademis UNHENA Malut 
HALUT. KoranMalut.Co.Id - Akademisi Universitas Hein Namotemo Sukitman Asgar meminta agar social pengformance (SP) CSR PT. Indotan segera membuka bantuan anggaran pendidikan ke publik, karena penggunaan anggaran CSR adalah milik masyarakat. kamis, (20/05/)

Dari tahun ke tahun SP tidak pernah memberitahukan berapa Penggunaan anggaran bantuan pendidikan/ beasiswa untuk mahasiswa lingkar Tambang, Padahal anggaran itu milik masyarakat lingkar Tambang
 
Sukitman Asgar:, yang juga tokoh Pemuda lingkar Tambang itu menduga, ada skenario dari SP untuk sengaja membuat nama Baik pemilik Baru PT NHM yang telah berganti nama PT Indotan oleh Haji Robet dimata masyarakat jelek, Apalagi yang sebelumnya tidak dikenal beasiswa berprestasi, saat ini adanya pemilik baru sudah ada 2 kategori beasiswa yakni bantuan beasiswa pendidikan dan beasiswa berprestasi, yang keduanya memiliki syarat dan kriteria yang dinilai Aneh. pungkasnya

"Masa Beasiswa prestasi yang tiap tahun hanya 4,5 juta, tapi disitu tertulis bila sudah menerima Beasiswa Prestasi tidak diwajibkan lagi menerima Beasiswa Pemerintah, kemudian harus dari kalangan Rakyat Miskin yang dibuktikan dengan keterangan kepala Desa, aneh-aneh sja ini SP, Namanya Perusahan harus Dasar Hukum yang dipakai adalah ketentuan undang-undang nomor 40 bukan undang-undang pendidikan, Sekalipun itu dieruntukan untuk Bantuan Pendidikan. Karena ini kewajiban perusahan swasta bukan perusahan plat Merah seperti PT. PLN, Pertamina dan lain-lain, Beda halnya dengan Beasiswa anggarannya dari Saldo PT. Indotan sendiri, yang diperuntukkan untuk umum. Tegas Sukitman yang juga akademisi hukum Unhena

Ia pun berencana dalam waktu dekat akan segera menyurat ke Pemilik Baru NHM/ PT. Indotan untuk hearing membicarakan Masalah ini, Karena ini adalah pembodohan publik, ujarnya.**(Red/min).