Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Pemdes Minta Maaf Kepada Masyarakat Atas Dokumentasi Penyerahan Bantuan Desa

HALUT. KoranMalut Co.Id - Permohonan maaf oleh pemdes soma kecamatan malifut, Atas pemberitaan Beberapa hari yang lalu, Terkait Dengan Dok...

HALUT. KoranMalut Co.Id - Permohonan maaf oleh pemdes soma kecamatan malifut, Atas pemberitaan Beberapa hari yang lalu, Terkait Dengan Dokumentasi Penyerahan Bantuan Pemberdayaan tahun 2019. Jumat, (29/05/2020).

Saya sekdes Desa Soma Malifut, Mudahri Hi. Kader, Menyampaikan atas nama Pemerintah Desa Soma memohon maaf atas pemberitaan yang di sampaikan oleh kades soma secara tidak sengaja/ keliru yaitu menjelaskan telah mengucurkan anggaran ke semua kelompok, yang seharusnya aggaran suda di gunakan habis untuk pembelanjaan kebutuhan bahan-bahan perekebunan kelompok tani.

Dan kepada pak Sunardi Hamid, Kami juga memohon maaf dengan foto pak sunardi yang kami gunakan untuk Dokumentasi kami publis dalam berita penyerahan bibit pertanian dan obat obatan untuk mewakili ketua kelompok tanpa memberi tahukan ke bapak.

Yang kami sesalkan adalah kenapa seorang anggota BPD (Ikram M Nur) Harus terlibat dalam masalah yang kurang terpuji ini, seharusnya sudara Ikram, mengunakan kapasitas BPDnya untuk bisa memanggil kami (Pemdes) dan bisa bicarakan masalah di dalam Desa ini, ungkap sekdes.

Harapan kami (Pemdes) kiranya kita akhiri suda perang urat saraf di media Masa, Kami pemendes mulai di terbitkan berita ini kami membuka diri agar setiap masalah kita duduk bersama dan cari jalan keluarnya, jangan lagi saling serang di media masa, mari kita sama-sama bergandeng tangan membangun desa. tutup Sekdes.

Penyampaian Permohonan Maaf.

Assalamualikum....Saya selaku sekdes mewakili pemdes Soma mohon maaf kepada pala Sunardi hamid,kelurga pak Sunardi, masyarakat desa soma dan semua orang yang sempat membaca berita kami di KoranMalut dengan mengklarifikasi berita yg dimuat oleh pak Ikram Somadayo/Salah Satu Anggota BPD desa soma yang tidak mampu menjelaskan apa menjadi masaalah menurut masyarakat yaitu bapak Haris rajak, Ade Abd Salam dan pak Haerudin Rajak yang merasa diri tdk menerima pembagian saprodi tapi ternyata saya konfirmasi dengan pak Hamad Abd Salam ternyata diantara 3 orang dari 4 itu suda menerima dan berita baru yang kami muat di koraMalut.co.id, Beberapa hari yang lalu, ada sedikit bahasa/keterangan dari pak Kades Soma Bapak Sukandi Husen Sedikit keliru" Menyampaikan anggaran di setiap ketua kelompok-kelompok, Menurut maksud beliau, Anggaran itu sudah habis terpakai untuk belanjan Saprodi dan terpakai untuk pembajakan lahan, Namun sampai sekarang tidak lanjut untuk kelolah lahan percontohan Didesa Soma, Karena ada ancaman beberpah oknum masyarakat ketika lahan tersebut lanjut dikelolah oleh pak Sunardi dan kawan-kawan maka kami akan hancurkan/rusakin akhirnya apa yang disampaikan oleh salah satu anggota BPD dan ketiga orag yang Notabenenya Mengatas namakan masyarakat itu benar bahwa Gagal tapi bukan karena keseluruhan itu gagal tapi gagal mengelolah lahan percontohan tapi bukan gagal total dan buktinya ada masyarakat yg mengelolah lahan sendiri berhasil memetik hasil yang memuas kan. Kemudian dengan foto yg terlampir di komentar kami dari pemdes itu adalah konsep nya pembenaran/klarifikasi koran pertama bahwa ada bukti dokumentasi yg mewakili ketua kelompok/ketua kelompok kerja dilahan percontohan yaitu bapak Sunardi Hamid yang dapat mewakili diluar dari itu kami juga tdk gila dan tidak gila ketika menjebak masyarakat yang tidak bersalah, Tapi karena yang memulai duluan ada pak ikram selaku anggota BPD yang punya fungsi dan tanggung jawabnya yaitu mengevaluasi kinerja pemerintah desa dan mengawasi kegiatan pemerintah desa tapi bukan liput dimedia berarti menunjukan bahwa yang bersangkutan tidak mampuh untuk menduduki jabatan sebagai BPD.

Saya selaku Pemerintah Desa, Menyampaikan kepada masyarakat desa soma pada umumnya ketika ada hal-hal Seperti mari lah kita duduk dan bahas bersama nama juga kita manusia yang pasti ada kekurangan, kesalahan dan kekeliruan karena kita manusia biasa dan bukan malaikat, kemudian perlu saya sampaikan lagi bahwa ini mungkin yang pertama dan terakhir kali untuk kita jual nama desa kita dimata Medsos dan cukup suda pengalaman di tahun-tahun lalu persoalan seperti ini sehingga ketersinggungan keluarga akhir sekat-sekat yang terjadi. terima kasih, ucap sekdes.**(red/min).