Foto Ilustrasi : Portal Dak Sanitasi PLPBM TERNATE. KoranMalut.Co.Id - Penerimaan Sandes dan sanimas di kementerian PUPR direktorat jend...
Foto Ilustrasi : Portal Dak Sanitasi PLPBM |
Salah satu peserta test pendamping sandes dan sanimas, satker cipta Karya Provinsi Maluku Utara, menyangkan dangan penerimaan pendamping di satker cipta karya provinsi yang kesan tidak objektif dan profesional.
Terpisah lagi Mantan Ketua GMNI Malut Maskur A Latif, Kepada Wartawan KoranMalut.co.id, rabu, (25/03) Meminta kepada Dirjen Cipta Karya Agar Mengevaluasi kapala saktker balai cipta karya wilayah maluku utara (malut) karena di anggap gagal melakukan Perekrutmen Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) Sandes dan Sanimas. tegas Maskur.
Salah satu korban tes pendamping program Sandes dan Sanimas Dodi Kahar Berharap :, Pertama, keadilan sosial bagi seluruh rakyat itu terlaksana jangan hanya di baca dan di hafal. Kedua, memberikanlah kesempatan sesuai dengan kemampuan jangan menilai berdasarkan kelompok, ras, suku dan golongan. Ketiga, Saya berharap lulus sesuai dengan mekanisme. Keempat, Kepala dirjen kementrian agar segera di tindak lanjuti kalau memang tidak sesuai mekanisme. Kelima, Berikanlah sanksi pada oknum-oknum tersebut sebagai beri mencederai keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
Dodi Kahar "Menyangkan panitia yang kecenderungan sikap Nepotisme yang kian menjadi budaya yang tidak bisa di bendung."
Beberapa hari yang lalu pernah di hubungi panitia Namun alasannya atasan lagi keluar Daerah ucap salah satu pihak Satker cipta karya.
Dodi juga meminta agar segera di copot Kasatker cipta karya maluku utara, agara jangan lagi ada praktek-praktek Mafia dalam Rekrutmen Penerimaan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL), karena ini benar-benar tidak objektif dan penuh rekayasa.
Foto : Hasil Tes Online |
"Menurut panitia test wawancra itu soalnya d kirim dari pusat, ini yang membingungkan sedangkan soal dari pusat itu melalui oneline". Kesal Dodi
Alhasil tes Online tiga orang peserta nilai tertinggi Rata-Rata 80, hanya satu saja yang di akomodir lulus, sendangkan dua orang tidak lulus.
Dodi juga menyangkan soal sikap panitia yang diduga sengaja mencari celah untuk meloloskan pihak-pihak tertentu, yang secara kualifikasi Nila test online yang nyata-nyata rendah di paksakan untuk harus lolos. kata dodi.
Jadi saya mau tanya apakah test pendamping ini pusat yang menyelenggarakan atau daerah. kok test bisa daerah yang tentukan kelulusan, sedangkan semua soalnya bebasis Online., Aneh Bin Ajaib. ujarnya
Saya minta kepada kadis PUPR agar mencopot panitia penerimaan Sandes dan Sanimas, yang benar-benar melakukan kecurangan dalam perekrutan tersebut. tutup Dodi**(red)