Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Simposium Gema-HPMT.MU, Kebudayaan Dan Kedaulatan Pangan

TERNATE. KoranMalut.Co.Id - Generasi Mudah Himpunan Pelajar Mahasiswa Tepeleo Maluku Utara (GEMA-HPMT MU) telah sukses Menggelar simposium...

TERNATE. KoranMalut.Co.Id - Generasi Mudah Himpunan Pelajar Mahasiswa Tepeleo Maluku Utara (GEMA-HPMT MU) telah sukses Menggelar simposium deng2an Tema Kebudayaan & Kedaulatan Pangan "Ancaman dan masa depan Masyarakat Kabupaten Halmahera Tengah", Di Aula X kantor Wali kota kampung pisang. sabtu (28/12)

Produk-Produk lokal Kita  terutama berhubungan dengan kesedian makan kita misalkan ubi kayo, pisang, ubi jalar, karena hasil bumi kita jauh menjanjikan keberlangsungan hidup, dan kehadiran pertambangan juga tidak di kawal, evalwasi secara maksimal maka ada efek-jefek pertambangan yang bisa merusak lingkungan, serta berefek pada pertumbuhan pangana kita terutama soal limba perusahaan

Tegas Abdulah Totona, Pemerintah juga harus menyiadakan fasilitas untuk membantu petani terutama masyarakat kita sehingga hasil - hasil bumi itu bisa di reproduksi dan di jual pada pasar yang suda menjanjikan itu, kesadaran masyarakat, pemerintah harus bersinegri bahwa kehadiran perusahaan bukan hanya mengambil kekayaan Alam lalu meninggalkan deng asendirinya, tidak boleh justru mereka harus membantu rakyat setempat untuk hidup secara individu, dan kelompok. tegas Abdulah saat di wawancara wartawan Koranmalut.co.id

Sambumg Abdulah, "Jadi ini sangat penting berhubuangan dengan kondisi masyarakat Halmahera Tengah (Halteng), karena masuk industri juga dampaknya kerusakan lingkungan dan ketahananpangan, na kalau pemerintah tidak memberi aturan dan ketegasan yang kuat, akan berefek pada keberlangsungan pangan rakyat Halteng. Serta pemerintah juga harus membranikan diri untuk memberi tahu apa urgensinya, apa pentingnya, pangana terhadap rakyat kita. Dan pemerintah harus berani sosial dengan rakyat dan pihak perusahaan untuk bicara secara langsung serta terbuka bahwa keadiran perusahaan itu tidak harus menjadi faktor perusak terjadap lingkuan, tapi juga harus merawat lingkuan sehingga masyarakat Halteng juga bisa menghasilkan tanaman - tanaman yang berkuaalitas".

Selanjutnya tambahan dari Akademisi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), Agus H Jamal menegaskan Gema Hpmt MU Juga harus membentuk satu program kerja yang itu untuk meriset tentang kebudayaan ataupun ketahanan pangan, agar jangan kita berteori saja tetapi harus terjung langsung ke lapangan buat kegiatan bersama rakyat serta menulis hal - hal yang harus di telah, teliti di sana sehingga menjadi masukan untuk pemerintah, bukan untuk lisan tapi hasil-hasil riset agar kita mengetahui keluhan masyarakat.

Sebenarnya pemerintah daerah yang tahu kondisi dan keadaan objektif di Halteng sehingga mereka harus hadir agar itu menjadi catatan - catatan kecil untuk menjadi masukan pemerintah daerah. Gema HPMT syukur suda mampu melaksanakan kegiatan ini sebagai sebua rangsang kepedulia terhadap masyarakat. Pintanya.**(spri)