Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

JKAI Unkhair Diskusi Suku Tobelo Yang Terancam Punah

TERNATE. KoranaMalut.Co.Id - Mahasiswa yang Terhimpun dalam Organisasi Nasional Yang Bernama Jaringan Kekerabatan Antropologi Indonesia (...

TERNATE. KoranaMalut.Co.Id - Mahasiswa yang Terhimpun dalam Organisasi Nasional Yang Bernama Jaringan Kekerabatan Antropologi Indonesia (JKAI) bersama Himpunan Mahasiswa Jurusan Antropologi Sosial (Humanis) Unkhair sukses menggelar Sarasehan Antropologi, pada Senin 23 Desember 2019 di Aula Nuku lantai 4 Gedung Rektorat Unkhair. (23/12/2019)

“Kegiatan ini Berangkat dari Isu-isu Masyarakat adat suku Tobelo dalam yang kembali menjadi perbincangan publik, salah satu suku tobelo dalam yang menghuni wilayah Akejira di Halmahera Tengah terdapat aktivitas perusahaan tambang. Pembukaan untuk jalan di kawasan tersebut mengakibatkan anggota disuarakan oleh lembaga Elit, Mahasiswa dan Organisasi Masyarakat Sipil" Sambutan ketua panitia Zulkifli Latif dalam pembukaan acara.

“Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan keberadaan masyarakat suku tobelo dalam atau “O” Nganamanyawa itu sendiri, selain itu juga untuk mendapatkan rekomendasi dari pemerintah terkait untuk segera mengakui keberadaan orang tobelo dalam itu dan pengakuan atas hak adat orang tobelo dalam khususnya di Akejira, kemudian diadakan Seminar untuk membahas kehidupan dan kondisi sosial orang suku tobelo dalam itu sendiri” Bicara ketua Umum Antopologi saat diwawancarai.

Kegiatan ini dihadiri oleh pemateri/narasumber Munadi Kilkoda (Anggota DPRD Halteng), Andarias Thomas, S.Pd (Kadis Sosial Prov Malut), Syaiful Madjid, S.Sos.,M.Si (Antropolog/Peneliti O'Hongana Manyawa), Safrudin Abdulrahman, S.Sos.,M.A (Antropolog/Peneliti O'Hongana Manyawa), Hendra Kasim, S.H., M.H (Akademisi UMMU).

Ketika jalannya diskusi terdapat salah satu pemateri yang memaparkan soal Tema yang Diangkat tersebut. Ia menjelaskan bahwa “O” Nganamanyawa bukan hanya sebagai lingkungan tempat tinggal tetapi dia juga merupakan bagian yang dianggap sakral sekali sebagai sumber dan sekaligus dan eksistensi dalam perkembangan komunitas “O” Nganamanyawa.

“O” Nganamanyawa atau suku Tobelo dalam yang posisiya terancam oleh aktivitas tambang yang membuka jalan disana. Dan harapan kedepannya semoga dengan diadakan seimnar ini bisa direspon oleh kepala dinas dan bisa membantu orang Akejira yang ada di sana” wartawan koranmalut.co.id saat mewawancarai ketua panitia Dan semoga bisa membantu masnyarakat adat Akejira dan untuk kebaikan kita bersama. tuturnya**(Spri)