HALTIM, KoranMalut.Co.Id - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) Asmar Hi.Daud Menjelaskan terkait bantua...
Asmar Hi. Daud Kepada Wartawan melalui via telpon mengatakan bahwa, Terkait koperasi Nelayan Balai Taruna yang berada di kecamatan Maba Utara tepatnya di Desa Wasileo yang belum mendapatkan bantuan pemerintah pusat Mesin Ice Flake (IFM) 1,5 ton melalui angaran APBN tahun 2019 jangan dulu merasa kecewa karena akan di usulkan di tahun angaran APBN 2020 nanti.
" Memang ini bantuan dari pusat dan setiap kelompok yang di bentuk baik dari inisiatif masyarakat maupun oleh pendamping penyuluh perikanan atau dari dinas tentu berdasarkan pada tuntutan dan kebutuhan di sektor kelautan dan perikanan itu sendiri. Kelompok-kelompok tersebut kita usulkan sesuai dengan kebutuhannya untuk kemudian diferifikasi untuk mendapatkan program/kegiatan dari kementerian teknis sesuai dengan proposal yang diajukan" . Jelasnya
Lanjut Asmar,Namun tentu akan dilihat persyaratannya apakah sudah sesuai dengan juknis yang telah ditetapkan. Termasuk soal lokasi dan penetapan lokasi harus bebas dari sengketa minimal dibuktikan dengan surat hibah atau keterangan dari kepala desa, ketersediaan air bersih, ketersediaan listrik, surat pernyataan dari kelompok dan lain-lain. hal-hal dasar ini yang diminta oleh kementrian.
Tidak hanya itu Asmar juga mengakatan bahwa Sementara untuk di Kecamatan maba utara ini kasusnya bukan dari 2018 tetapi sudah dari tahun 2017 tetapi kendalanya seperti yang telah masih terdapat kekurangan sebagaimana telah disebutkan di atas Sedangkan untuk Koperasi Nelayan Balai Taruna ini kita masih melengkapi administrasinya seperti permintaan NIK oleh kementerian.
"Insya Allah dalam waktu dekat semuanya terpenuhi. Jadi tidak sekedar usulan ICE FLAKE akan tetapi juga yang lain seperti mobil berpendingin (thermoking), kapal penangkapan ikan di tahun anggaran 2020" ungkapnya.
Terkait dengan pemberian bantuan yang telah disebut pilih kasih oleh dinas, tentu ini tidak benar karena semuanya sesuai mekanisme, apalagi bantuan itu bersumber dari APBN atau dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Semuanya akan dan tetap terfiksasi secara ketat.
Jadi Tidak ada kepentingan lain selain untuk terus membangun sektor kelautan dan perikanan Halmahera Timur agar bisa bersaing dengan Kab/kota lain di Propinsi Maluku Utara. Masyarakat Nelayan maju secara mandiri dan sejahtera serta berkelanjutan sumberdayanya adalah kepentingan kita bersama. Tutupnya**(ian).