Imawan Jaldan Wahyu KoranMalut.Co.Id - Indonesia tak hanya sebatas kosa kata, tetapi Indonesia Merupakan serangkaian peristiwa tentunya...
![]() |
Imawan Jaldan Wahyu |
Belum lama ini kita mengucapkan Dirgahayu Republik indonesia ku ke-74, Indonesia harga mati sebagai pupuk nasionalisme. Gemuru suara nyanyian lagu INDONESIA RAYA dikomandankan seanteru masyarakat Indonesia entah didesa maupun ditengah kota, menundukan kepala mengheningkan cipta mengingat kaum para syuhada yang gugur tanpa memandang usia demi INDONESIA.
Sejarah panjang perjuangan yang sudah tentunya menarik jika direfleksikan ulang nalar perjuangan, tidak lain dan tidak bukan sebagai ladang spirit dan ladang pencerahan bagi priodesasi bangsa kedepan.
28 Oktober 1928, kita semua pasti mengingat dan mengenangnya, 28 Oktober 1928 merupakan sebuah catatan peristiwa bersejarah bagi kaum muda, sebuah catatan peristiwa yang telah mendarah daging dan menjadi spirit perjuangan di tubuh pemuda pemudi Indonesia yang kini dikenal dengan sumpah pemuda.
Deklarasi SUMPAH PEMUDA pada tanggal 28 Oktober 1928, merupakan janji setia, sumpah setia. menyatakan kesatuan bahasa, juga bangsa dan tanah air indonesia. Kini tepatnya 91 tahun, kita diingatkan kembali oleh sang waktu bahwa pemuda punya sejarah dikelam masa lalu yang sudah barang tentu menjadi spirit nasionalisme perjuangan bagi kemajuan bangsa wabilkhusus Maluku Utara saat ini.
Peran pemuda sangat dibutuhkan oleh bangsa sebagai Agent of control, pemuda juga sebagai pemimpin nasional yang mengisi eksekutif, legislatif dan yudikatif. Pemerintahan energik itu selalu di mulai dari pemuda sehingga ia harus hadir sebagai pusat spirit pembangun bangsa kedepan.
Tentunya Agar dapat menjawab tantangan kebagsaan kedepan juga mewujudkan masa depan sebuah bangsa sangat ditentukan oleh generasi mudanya, 28 Oktober 2019 kembali pemuda dan pemudi mengheningkan cipta merenung dan mengingat kembali serangkaian peristiwa pemuda pemudi kala itu, guna menancapkan dan mengasa spirit nasiolisme perjuangan pemuda guna menunaikan amanah UUD 1945 dan PANCASILA sebagai dasar dan idiologi juga sumpahnya untuk menjemput INDONESIA yang berkemanusiaan dan berkeadilan bagi seluruh rakyat.
Sejarah prestasi pemuda dalam mendirikan dan memajukan bangsa sampai sekarang tidak dapat dilupakan. Dimulai dari pergerakan Budi Utomo tahun 1908, dan juga pergerakan mahasiswa pada tahun 1998, yang menjatuhkan rezim otoriter orde baru adalah serentetan peristiwa yang menggambarkan betapa penting pemuda dalam perjuangan banggsa kedepan.
Pramodeya Ananta Toer juga mengatakan bahwa sejarah INDONESIA adalah sejarah pemuda, seluruh peristiwa diatas adalah sejarah perjuangan pemuda. " hanya sayang mereka tidak melahirkan pemimpin ". Kata Pram.
Diera globalisasi saat ini yang akses medianya dimana dan kapan saja bisa diakses dengan begitu muda. Kritikan Pram terhadap pemuda diatas merupakan motifasi bagi kaum muda saat ini sebagai pelopor juga sebagai kristalisasi gerakan pemuda untuk menuju indonesia kedepan dan dijadikan ladang dakwa dan pencerahan untuk menegakan yang ma'ruf dan mencegah yang mungkar ditengan perkembangan jaman demi Indonesia berkemajuan.**(red)