MOROTAI, KoranMalut.Co.Id - Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) yang berdomisili di Desa Daruba Pante Kabupaten Pulau Morotai, m...
Pada tahun 2019, dua tim pengabdian dari UNIPAS Morotai lolos pada skema PKMS. Salah satu tim PKMS yang lolos fokus pada peningkatan produksi ikan asap di Kabupan Pulau Morotai. Tim tersebut diketuai oleh Bambang Tjiroso, ST.,M.Eng dari Program Studi Teknik Industri dan beranggotakan Rinto M Nur, S.Pd.,M.Sc dari Program Studi Teknologi Hasil Perikanan dan Ariestha Widyastuty Bustan, S.Pd.,M.Si dari Program Studi Matematika.
Ketua Tim PKMS Kabupaten Pulau Morotai
Bambang Tjiroso mengatakan, Peningkatan produksi tersebut dilakukan dengan mengganti alat pengasapan ikan yang konvensional (terbuka) dengan alat pengasapan ikan yang modern tipe kabinet/lemari guna meningkatkan hasil produksi ikan asap di industri rumah tangga ikan asap yang ada di Desa Daruba Pantai, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai. Ujarnya
Kegiatan PKMS terdiri berbagai tahapan, yaitu tahap persiapan, perancangan, pembuatan dan uji coba lemari pengasapan ikan, sosialisasi dan pelatihan cara pengoperasian lemari pengasapan ikan, pendampingan proses produksi ikan asap, evaluasi dan diakhiri dengan pelaporan dan publikasi. Pintahnya
Pada tanggal 26 Agustus 2019, tim PKMS melakukan sosialisasi sekaligus penyerahan lemari pengasapan kepada mitra di tempat produksi ikan asap tepatnya di Desa Daruba Pantai. Selanjutnya keesokan harinya pada tanggal 27 Agustus 2019, tim PKMS melakukan simulasi berupa pelatihan penggunaan lemari pengasapan ikan untuk memudahkan mitra (Bapak Arik Rahim) dalam pengoperasian lemari pengasapan. Dan pada tanggal 28 Agustus 2019 untuk pertama kalinya mitra mencoba melakukan pengasapan dengan menggunakan lemari pengasapan ikan yang didampingi secara langsung oleh tim PKMS. Ucapnya
Waktu yang dibutuhkan mitra untuk mengasapi ikan dengan menggunkan alat pengasapan konvensional lebih dari 4 jam, bahkan menurut pengakuan mitra terkadang pengasapan bisa dilakukan semalaman. Sedangkan dengan menggunakan lemari pengasapan ikan waktu yang dibutuhkan agar ikan matang sempurna hanya sekitar 1 jam 30 menit sampai 2 jam. Selain itu hasil ikan yang diasapi dengan menggunakan lemari pengasapan memiliki kenampakan dan rasa yang sama dengan ikan asap yang biasa diasapi oleh mitra ketika menggunakan alat pengasapan Penggunaan alat Penggunaanal. Ujarnya
Penggunaanpan ini juga dapat menghemat penggunaan bahan bakar karena alat yang digunakan tipe lemari/kabinet sehingga asap dan panas yang dihasilkan terperangkap di dalam. Alat ini juga dilengkapi dengan pengukur suhu dan katup, sehingga besaran suhu dan jumlah asap dalam lemari pengasapan dapat dikontrol. Selain itu, penggunaan lemari pengasapan ini membuat proses pengasapan lebih higienis karena tertutup sehingga udara ataudebu tidak mudah mengenai ikan yang diasapi. Pintahnya
Menurut mitra, alat ini sangat membantu karena Mereke tidak perlu buru-buru mengangkat ikan ketika sudah matang. "Jadi, torang tara perlu capat-cepat angkat ikan kalo so masak, untuk menghindari kucing". Selain itu, mitra juga merasa terbantu ketika masih ada sisa ikan asap yang tidak habis dijual, dapat dipanasi menggunakan alat ini dengan api kecil. Ucapnya
Selanjutnya proses pendampingan produksi akan dilakukan oleh tim PKMS dalam waktu satu bulan kedepan untuk melihat seberapa besar peningkatan hasil produksi ikan asap dengan menggunakan lemari pengasapan ikan. Harapan tim PKMS semoga serangkaian kegiatan PKMS ini bisa menjadi informasi kepada masyarakat agar penggunaan lemari pengasapan ikan dapat direplikasikan secara lebih luas ke industri rumah tangga sejenis di seluruh desa di Kabupaten Pulau Morotai khususnya dan Maluku Utara pada umumnya.**(red/km)