Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Lunturnya Kesadaran Perempuan Di Masa Kini

Oleh : Sriwulan Sarekat,  Pegiat PILAS, Mahasiswa Sosiologi UMMU            KoranMalut.Co.Id - Dunia kekinian ditandai zaman modernisas...

Oleh : Sriwulan Sarekat, Pegiat PILAS, Mahasiswa Sosiologi UMMU
          
KoranMalut.Co.Id - Dunia kekinian ditandai zaman modernisasi dengan tingkat perkembangan begitu pesat dan menjalar pada semua lini kehidupan sehingga kita pun terserap serta terbawa model perkembangan ini, apalagi kita sudah memasuki dunia industry 4.0, perkembangan teknologi informasi juga telah melampaui  batas-batas realitas. Yang menjadi masalah saat ini adalah kesadaran  perempuan dalam memahami life style dan teknologi informasi.  Seperti life style, yang sementara naik daun dikalangan perempuan, sudah jadi tontonan khlayak di media massa, demi popularitas semata.
           
Kata Chaney, 1996:145. Lifestyles: adalah tempat-tempat dimana kita memburu materi-materi gaya hidup, secara harfia toko untuk komoditi-komoditi yang relevan dapat dianggap semakin terus menawarkan penentraman hati terhadap otoritas; prinsip ambivalensi, yang sepertinya tak terpecahkan tampaknya cenderung semakin dapat diterima dan menjadi salah satu dari label-label tematik praktik gaya hidup (tentang pentingnya kecemasan dalam budaya konsumen, dan lebih jauh tentang reflektivitas identitas). Lihat Warde (1994).
         
Secara arfia perempuan telah menjadi sebuah komoditi untuk mendongkrat pasar; Iklan, maupun sebuah film, Sebab yang ditampilkan  sesuatau yang membuat ketergantungan. Yang di mana kebanyakan perempuan di masa sekarang, sering  membuat vidio Tiktok atau channel di Youtube; kualitas ditampilkan tidak lain hanyalah soal pakaian berlebel mahal dan berbagai kosmetik menghias tubuh serta meperlihatkan sisi tubuh-nya belaka, dengan goyangan-goyangan aduhai, tanpa memikirkan bagaimana mempercantik kapasitas pengetahuan sebagaimana gaya hidup yang ditampilkan. Tatkala yang dikatakan oleh ( Shayesteh Khuy, MA) kita sebagai perempuan adalah pusat masyarakat
           
Pernyataan Shayesteh Khuy, menjadi perbincangan masyarakat. maupun itu masyarakat golongan ilmiah atau awam. Mereklah yang nanti-nya akan menyekapi ketika melihat adegan  vedio perempuan-perempuan yang tak senonoh dengan tingkat kesadaran yang minim di media massa. Sebuah penilaian akan  muncul berupa baik dan buruk, namun penilaian buruk terkadang mereka ambil dalam menanggapi hal tersebut, dengan landasan yang mereka anut.
             
Bisa dikatakan Jati diri dan hak hakiki seorang perempuan perlahan terkikis dan dihilangkan dari benak kesadara. Tak bisa dibendungi lagi, mencermati fenomena life style pada kehidupan sehari-hari di ruang-ruang public, di kampus-kampus maupun tempat umum  yang sudah merajalela pada semua lini akan menjadi ancaman bagi  anak-anak remaja yang baru lulus SMA, nantinya akan melangkahkan kaki di perguruan tinggi. Pasti-nya mereka akan diperhadapkan dengan dunia-dunia yang belum mereka kenali. Apalagi mereka hidup nge-kost, jauh dari jangkauan orang tua.
           
Di sisi lain, tak bisa dipungkiri ketergantungan memikat ada pada perempuan. Ditakutkan perempuan  semasa hidup-nya telah jauh memelihara akun Shoopping, di hendpon genggam miliknya; Wa, Ig, dan  Facebook, setidaknya ketergantungan itu telah bersarang dalam kehidupan berlahan-lahan mendesak menjadi kebutuhan sehari-hari.  Hal ini Sering terjadi pada kalangan mahasiswi semester baru, demi membeli produk kecantikan atau pakaian bermerek mahal di Shop, mereka tak segan-segan menelpon dan meminta uang kepada orang tua tanpa menengok latar belakang bekerjaan yang hanya sebagai petani, berbohong dengan alasan membeli kebutuhan kampus; Beli buku, foto copy tugas, dan print tugas yang  disuru dosen, alhasil demi memuaskan keinginan mereka. Hal ini tentu akan berdampak serius terhadap kepribadian  mahasiswa baru yakni  rusaknya integritas dan moralitas pada diri mereka. Bahkan tindakan jalan pintas jual diri akan saja mereka lakukan demi keinginan tampil kekinian saja.
             
Perlu ada-nya kesadaran untuk kita (perempuan) dalam memaknai Life Style dan teknologi bukan  secara sempit melainkan luas: karena life style dan teknologi cenderung menguras materi dan waktu. Mengingat dampaknya sangat besar. Sebagai mahasiswa perlu mengadakan seminar atau pelatihan di tiap-tiap sekolah yang berada di Ternate, berlahan-lahan bisa memberikan pengertian kepada mereka. Karena  masa  remaja merupakan priode transisi antara masa anak-anak dan  masa dewas yang sekarang berada di kehidupan masyarakat modern.  Dengan demikian peran orang tua sangat penting untuk anak. Bukan Cuma di sekolah atau di lingkungan masyarakat  saja yang mendapatkan pendidikan. Melainkan pendidikan harus diprektekan dalam rumah sendiri. Dengan adanya minat remaja terhadap pendidikan maka mendorong dan memotivasikan bagi anak remaja untuk berusaha keras agar dapat berparsitipasi active mewujudkan cita-cita mereka dengan prestasi yang didapatkan.*(red)