Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Dugaan Money Politik Caleg Nasdem Terpilih Terancam Diskualifikasi

TOBELO, Koranmalut.Co.Id - Salah seorang oknum calon legislatif (Caleg)  Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Halmahera Utara Daerah P...

TOBELO, Koranmalut.Co.Id - Salah seorang oknum calon legislatif (Caleg)  Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Halmahera Utara Daerah Pemilihan (Dapil) I Tobelo,  Tobelo nomor urut 06 Aurelia Indah Molle dari partai Nasdem terpilih terancam diskualifikasi. Ancaman diskualifikasi terhadap Aurelia itu, dimana Bawaslu telah meregister Kasus Aurelia atas dugaan Money Politik, bagi-bagi bantuan berupa kursi 100 unit ke Rumah Ibadah Desa Tomahalu Kecamatan Tobelo Selatan Kabupaten Halut, untuk ditindak lanjuti.
     
Bawaslu telah meregister kasus Aurelia bagi-bagi bantuan sebelum pemungutan suara pada 17 April 2019 di mulai. Bawaslu melalui Gakumdu juga sudah memanggil beberapa saksi untuk dilakukan pemeriksaan, tentunya jika demikian Bawaslu tetap menindaklanjuti kasus tersebut." Saat ini kasus Money politik sudah diregister, otomatis kami akan proses untuk ditindak lanjuti lebih lanjut, bahkan kami sudah melakukan pemeriksaan saksi melalui Gakumdu atas kasus yang menyeret Aurellia, jika terbukti maka oknum Caleg itu akan terancam diskualifikasi." Terang Komisioner Bawaslu Halut Iksan Hamiru Kamis (09/05).
     
Menurut Ia, Caleg Nasdem nomor urut 06 Aurelia itu, awalnya telah dilaporkan ke Bawaslu. Atas laporan itu, Bawaslu melalui tim Gakumdu telah mempelajari dan meregister ke daftar penindakan kasus pelanggaran Pemilu. Jika kasus itu sudah di register maka akan diproses lebih lanjut, untuk mengumpulkan bukti-bukti yang kongkrit." Saat ini pada Kamis kemarin kami telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi oleh tim Gakumdu Bawaslu." Terangnya.
   
Sementara itu salah satu saksi Pelapor Rein mengatakan, diduga Aurelia melakukan pelanggaran pemilu berupa politik uang atau money politik, pada 17 April 2019. Seperti diketahui dugaan adanya politik uang itu terbongkar setelah Rainol Molle alias Imko menyampaikan kekecewaan kepada jemaat gereja Syalom Tomahalu kecamatan Tobelo Selatan karena anaknya tidak mendapat suara yang signifikan pada pemilu 17 April 2019 lalu. Padahal Imko telah memberikan bantuan 100 unit kursi di rumah ibadah di desa Tomahalu.
     
Di empat Tempat Pemungutan Suara (TPS) di desa Tomahalu, caleg dari DPRD partai Nasdem nomor urut 06 Aurelia Molle meraih 27 suara.Rein salah satu majelis di gereja Syalom Tomahalu membeberkan sebelumnya, dirinya bersama rekan-rekan pimpinan jemaat membicarakan jika ada kandidat yang memberikan bantuan kursi di gereja maka mereka akan siap memberikan dukungan, " nah informasi ini sampai di Imko, sekitar satu minggu Imko datang kemudian pendeta Lutunani bilang panggil majelis Yoksen Rajapati dan Efrain Mangetek," kata Rein.
     
Menurutnya, saat pertemuan dengan Imko di rumah Yohan kemudian Imko menyampaikan apa yang dibicarakan di internal majelis ia sudah ketahui, sebab Yohan Rajapati sudah menyampaikannya, " Imko bilang saya siap layani yang penting dukung anak saya, " ujarnya.
   
Setelah itu, tambahnya, Imko mempercayakan Yohan Rajapati yang juga masih kerabat dekat untuk belanja kursi kemudian diserahkan ke gereja Syalom tanggal 15 Desember 2018 tanpa di ketahui oleh jemaat gereja, " kursi sudah ada tapi jemaat belum tahu maka pendeta bilang jangan beritahukan ke jemaat karena ibu Adriana Manery punya saudara juga ada yang Caleg, jadi pendeta perasaan untuk memberitahukan ke jemaat," ungkapnya.
     
Puncaknya kata Rein, usai perhitunggan di 4 TPS yang ada di desa Tomahalu yang mayoritas jemaat Syiloam mencoblos suara calon 06 Aurelia Molle tidak signifikan maka pendeta Lutunani mulai marah dan mengatakan akan menyampaikan ke Imko untuk mengambil kursi, " saya akan bicara dengan Imko ambil kursi karena kami tidak mau munafik," ujarnya.

Setelah itu, ia pulang ke kediamannya, tapi tak lama, teman majelisnya datang menyampaikan bahwa Imko minta ia datang ke rumah Yohan Rajapati, " Lalu Imko bilang kursi yang di gereja kasih kaluar supaya saya bakar, agar jemaat Syalom tidak dapat lagi, saya bilang kalau mau diangkat kursi, angkat saja malam ini juga," tandasnya.
     
Lebih lanjut ia mengatakan jemaat gereja Syalom sudah tidak mau lagi menerima bantuan kursi tersebut, sehingga kursi yang ada didalam gereja diangkat oleh Nimus Rajapati, Jhon Dodopo dan Hendrik Dorohungi di amankan di rumah Yohan Rajapati.
Terpisah, pendeta Lutunai saat di konfirmasi membenarkan adanya bantuan kursi ke gereja yang diberikan oleh Yohan Rajapati, " memang ada batuan kursi di gereja  sebanyak 100 unit," katanya.
     
Hanya saja, kata Lutunani, kursi tersebut sementara di amankan dirumah Yohan Rajapati, " kalau kursi masih ada di Yohan," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Halmahera Utara, Rafli Kamaludin membenarkan pihaknya telah menerima laporan dugaan pelanggaran pidana pemilu di desa Tomahalu, " untuk laporan dugaan pelanggaran pidana pemilu berupa Money Politik yang melibatkan salah satu caleg dari partai Nasdem dapil I sudah kami terima," kata Rafli Kamaludin di hotel Kita.
     
Menurutnya, laporan tersebut sementara dikaji oleh Bawaslu dan jika telah memenuhi unsur akan diregistrasi sebagai temuan," sebelumnya kami akan membuat surat panggilan ke pihak-pihak terkait," ujarnya.
     
Untuk diketahui, dugaan pelanggaran pidana pemilu telah disampaikan ke Bawaslu Halut bahwa telah terjadi money politik berupa pemberian kursi 100 buah dari salah satu Caleg Nasdem nomor urut 06 Aurelia Indah Molle, melalui ayahnya Imko ke jemaat Syalom Tomahalu dengan tujuan agar jemaat Syalom Tomahalu mencoblos Caleg Nomor
Urut 6, kronologisnya pada tanggal 17 April 2019 setelah selesai perhitungan 4 TPS di Tomahalu total suara Nomor Urut 6 adalah 27 suara, merasa hasil yang diperoleh tidak sesuai target kemudian pemberian kursi sebanyak 100 buah akhirnya ditahan kembali oleh saudara Imko ke rumah salah satu warga Yohan Rajapati.**(kibo)