Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Memperkuat Kompetensi, BWS Malut Gelar Hidrologi

TERNATE, KoranMalut.Co.Id - Kementrian Direktorat Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara, Rabu k24 April 2019 (red kemarin) melaksanakan...

TERNATE, KoranMalut.Co.Id - Kementrian Direktorat Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara, Rabu k24 April 2019 (red kemarin) melaksanakan kegiatan pembinaan pengamat Pos Hidrologi. bertempat di Batik Hotel.(26/4/2019).

PPK PSD Sumberdaya air BWS, Muhtar Abdul Salam mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini untuk melatih petugas petugas pengamat Hidrologi  yang ada guna untuk mengatahui apa tujuan Hidrologi.

"Hal ini dilakukan agar meningkatkan kompetensi, sehingga tugas yang dijalankan kedepan itu lebih baik. Kemudian yang ikuti dalam kegiatan ini rata-rata masyarakat petani yang tinggal di desa yang ada berdekatan pada pos curah hujan dan pos areal di daerahnya masing-masing,"ujar Muhtar saat Ishoma.

Kata dia, mereka di tugaskan untuk menjaga pos Hidrologi. "Maka demi kelancaran ini mereka di undang untuk dilatih dalam hal mencatat data-data curah hujan, pengamatan matahari, dan persoalan banjir. Jadi hanya ini mereka diberikan tugas untuk pelatihan Hidrologi,"ucap Muhtar.

Dikatakan, bila kedepan mereka memang sudah bisa memahami, maka akan dibawa ke pusat untuk mengikuti lomba-lomba dari seluruh Indonesia. Selain itu, menyangkut dengan hasil laporan, kata dia, setiap tiga bulan mengirimkan data yang mereka catat selama tiga bulan tersebut untuk di olah oleh Hitrologi BWS Maluku Utara.

Lajut lagi" Kemudian terkait dengan per-pos itu satu orang. "Yang ada inikan 37 pos yang ada di Halmahera Utara dan Halmahera Selatan, berarti sudah ada 72 orang. Kemudian di dua WS itu semua rata rata ada pos di semua Kabupaten, namun yang terbanyak di Subaim, kurang lebih ada lima pos, sebab daerah tersebut daerah irigasi maka pos di perbanyak disitu,"kata Muhtar.

Diketahui lagi, meskipun pos-pos sudah tersebar di 37 dua wilayah sungai, namun itu juga masih kurang, maka kami masi butuh penambahan. "Tapi hal ini suda tentu butuh waktu, karena yang ada juga masih kurang maksimal. Kalau kita bangun baru lagi kan mubajir, namun instansi terkait ingin harus ada penambahan, tapi kita juga sesuaikan dengan dana/Anggaran yang diberikan kepada kita,"papar Muhtar.

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa para penjaga  melaksanakan tugas tersebut mereka dipekerjakan dengan sistem kontrak. "Para petugas ini mumpun gaji honor tidak terlalu besar, maka mereka tidak bisa di ganti oleh orang lain,"kata dia.

Muhtar bilang, kalau yang bersangkutan sudah tidak mampu bekerja, maka pekerjaan itu diberikan kepada anak-nya maupun kepada istrinya, karena tidak bisa langsung dilepas begitu saja, sebab sudah menjadi turun temurun."imbuhannya.

"Harapan. Karena hal ini juga menyangkut persoalan mencatat mulai pukul 07.00 WIT, kemudian 12.00 WIT, sampai pukul 05.00 WIT untuk mencatat guna melihat perkembangan hujan perhari. Mereka ini mencatat setiap hari dalam satu hari tiga kali,"ungkap Muhtar.(RR)