TERNATE, Koranmalut.Co.Id - Program Bidan Delima ini memiliki kebutuhan yang bersifat internal maupun eksternal. Pertama kebutuhan yang d...
Hal tersebut disampaikan Majelis pertimbangan etik Bidan Hj. Aan Andanawaty SST, MM. Kes. Dalam kegiatan pelatihan Fasilitator Bidan Delima Provinsi Maluku Utara.
"Kemudian kedua melindungi masyarakat sebagai konsumen. Dan bidan sebagai provider dari praktek yang tidak terstandar,"ujar Andanawaty sore tadi di Batik Hotel lantai V. Kamis (25/04/2019).
Ketiga kata dia, adalah standarisasi pelayanan kebidanan bagi praktek mandiri bidan sesuai sejalan dengan strategi Ikatan Bidang Indonesia (IBI)."Keempat menjadi standar dalam mengevaluasi pelayanan kebidanan pada praktek mandiri bidan, lalu ke lima sebagai bagian dari pelaksanaan rencana kerja IBI sekaligus untuk mempertahankan dan meningkatkan citra IBI, dan yang ke enam sebagai tempat pilihan terbaik bagi praktek pendidikan,"kata Andanawaty.
"Ia juga menjelaskan, pelatihan fasilitator yang dilaksanakan ini sudah dilakukan di 28 provinsi dari 34 provinsi di Indonesia. "Selain itu, untuk di Malut sendiri nanti fasilitator akan rekrut bidan-bidan yang ada, salah satunya bidan praktek swasta, hal ini dilakukan agar praktek bidan tersebut terstandar,"ucap Majelis pertimbangan etik bidan itu.
Ia juga mengungkap kan, untuk jumlah fasilitator se-Indonesia itu baru 2.44 ribu orang yang sudah dilatih seperti ini. "Nah kemudian untuk bidan delima sendiri sudah 16.800 ribu orang yang sudah menjadi bidang dari 29 provinsi dan untuk dalam kegiatan ini belum direkrut baru dilatih. Kalau ini sudah terlaksana pelatihan maka sudah menjadi 30 provinsi, dari 34 Provinsi.
Kata dia, ini artinya sisa empat provinsi lagi yang belum dilakukan pelatihan atau belum ada bidan delima-nya.Yaitu Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Utara. "Rencana kedepan semua akan diikut sertakan dalam pelatihan tersebut,"tutur Andanawaty.
Andanawaty mengatakan, maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah agar para peserta yang ada dapat memahami program bidan delima dan lain-lain. "Jadi para peserta ini mengetahui dulu sehingga nantinya ketika sudah menjadi fasilitator akan merekrut bidan delima yang lain,"paparnya**(red)
Yang dimaksud bidan delima kata dia adalah bidan yang sudah melakukan praktek mandiri yang sudah memiliki tempat praktek persalinan." Nah mereka ini meski belum dan mungkin sudah punya izin-nya nanti di standar kan dengan pengetahuan yang terbaru,"tuturnya.
Lanjut, maka langka yang pertama dilakukan yaitu pelatihan terlebih dahulu, kemudian setelah fasilitator di bentuk, maka secara personal menjadi bidan delima, setelah itu, yang bersangkutan harus merekrut sahabat-sahabat yang ada disekelilingnya sebanyak 5 sampai 10 orang."Kan kita ingin maju bersama, maka tentu lama kelamaan bidan delima akan semakin banyak,"jelas Andanawaty.
Hal ini bertujuan kata dia, untuk menstandarkan praktek pelayanan kebidanan sesuai dengan program pemerintah guna dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). "Jadi tujuan ke situ, untuk meningkatkan mutu yang bergerak di bidang IBI demi membantu program pemerintah, sehingga kita di bidang organisasi bisa sejalan," jelas Andanawaty lagi.
Saat disentil terkait faktor penyebab angka Kematian ibu dan Bayi kata dia, hal tersebut terjadi karena disebabkan pendarahan akibat keterlambatan penanganan oleh pihak kesehatan. "tentu hal ini bukan hanya terlambat dalam penanganan, tapi juga banyak faktor. Namun untuk AKI secara nasional sudah turun dengan angka 228 per 100 kelahiran hidup,"ungkapnya.
Selain itu, untuk cara mengatasi angka kematian yaitu antara lain meningkatkan pengetahuan bidan, standarkan pelayanan bidan. "Ini yang kita lakukan karena kami hanya membantu program pemerintah, sebab program pemerintah sendiri berbagai macam. Kami dari organisasi sendiri membantu program pemerintah dengan cara seperti ini untuk kompoten kan bidan-bidan yang ada, supaya dalam penanganan nanti dilakukan dengan cepat,"papar dia.
Andanawaty berharap, program Bidan Delima di Maluku Utara, saat ini dan akan datang dapat berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan."harapannya.**(RR)